Waktu terus berlalu dari hati ke minggu berganti bulan hingga bertemu dipenghujung akhir tahun yakni tepatnya tanggal 24 Desember 2000 yang mana pada saat itu teror bom marak terjadi di Indonesia.
Adalah Riyanto anggota Banser Mojokerto mendapatkan tugas penting bersama rekan Banser lainnya untuk membantu polisi mengamankan Perayaan Natal pada sebuah tempat ibadah Umat Kristen.
Persisnya pada malam Natal di tahun 2000 yang lalu, Riyanto menjaga Gereja Eben Haizar Kota Mojokerto dengan 4 teman lainnya.
Riyanto hanyalah anggota Banser Cabang Kabupaten Mojokerto. Ia bukan TNI juga bukan Polisi, namun jiwa Nasionalismenya tinggi. Inilah salah satu didikan Banser yang harus siap tempur di segala kondisi.
Kini, Indonesia sedikit aman dari terorisme yang memberontak terhada Pemerintahan yang sah secara Konstitusional. Beruntung para ormas radikal telah dibubarkan dibumi Nusantara ini semenjak kepemimpinan Presiden Jokowi yang tegas pada kelompok radikal.
Mengingat tahun sebelumnya berbagai teror seperti bom di Indonesia marak terjadi. Incaran salah satunya adalah Gereja.
Oleh karena itu, beruntung lah bagi TNI Polri ada Banser (Barisan Serba Guna) yang mensupportnya dalam hal apa pun khususnya untuk mengawal para Kyai NU dan menjaga menjadi garda terdepan bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tidak heran apa bila Banser ini mempunyai yel-yel penyemangat sebagaimana diatas untuk mengawal NKRI. Selain yel-yel juga mempunyai lagu perjuangan untuk Banser seperti Hubul wathon minal Iman, mars Banser dan lainnya.
Kala itu Pemimpin Pusat dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) telah memberi instruksi pada bawahannya guna membantu kepolisian dalam mengamankan Natal bagi Umat Kristiani Indonesia.
Waktu menunjukan pukul 20.30 WIB malam, di Gereja para umat sedang berdoa dan beribadah yang belum selesai. Lalu terdengar kabar jika didepan pintu Gerja terdapat bungkusan aneh berwarna hitam, tentu hal ini mencurigakan.
Kabar tersebut didengar pula oleh Riyanto. Seketika Riyanto dengan gagah beraninya mendekati bungkusan tersebut dan membukanya yang ternyata berisikan kabel saling terhubung dengan lainnya disertai percikan api.