Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Ganjar Pranowo Terpesona pada Keindahan Sound of Borobudur

11 Mei 2021   12:52 Diperbarui: 11 Mei 2021   13:09 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bersama para musisi pada acara Sound of Borobudur di Omah Mbudur, kompleks Candi Borobudur, Kamis (8/4/2021)/sumber: tribunjogja.com

Walaupun belum pernah ke Candi Borobudur seperti Saya namun semua orang pasti mengenalnya bukan? Ya, itulah Candi Borodur yang merupakan salah satu dari 7 Keajaiban Dunia ini.

Selain bagian dari 7 Keajaiban Dunia, Candi ini juga merupakan tempat yang memiliki catatan sejarah yang mana dibangun pada masa Dinasti Syailendra.

Menurut sejarahwan dinamakan Candi Borobudur sebab memiliki dua nama yakni Bara dan Budur. Bara berati biara sedangkan budur mempunyai arti atas.

Oleh karena itu para sejarahwan juga para ilmuwan banyak yang mengartikan dari penggabungan kata Borobudur yang menjadi arti secara kompleks biara di atas.

Sedangkan jika dilihat dari letak lokasi Candi ini memang berada diatas bukit yang berubah menjadi kompleks biara begitu indah, megah serta mempesona.

Sejarah pembangunan dari Candi Borobudur sampai kini belum ada yang tahu secara pasti. Namun oleh para sejarahwan dan juga para ilmuwan bangunan ini berdiri pada tahun 750 sampai dengan 800 masehi yang lalu.

Berdasarkan perbandingan antara ditemukannya tulisan karmawibanggha yang digunakan diabad ke 8 serta ke 9 Masehi pada prasasti kerajaan tersebut. Maka perkiraan tersebut hingga kini masih melekat dihati masyarakat. Pasalnya, kerajaan Dinasti Syailendra saat itu berdiri antara tahun 760/830 M.

Pada waktu lalu beberapa Musisi Nasional maupun lokal telah bertemu untuk berkumpul guna menghidupkan kembali alat-alat musik waktu dulu yang terdapat pada relief dinding Candi Borobudur.

Tidak ketinggalan pula sebagai Gubernur Jawa Tengah Mas Ganjar Pranowo pun turut hadir guna memeriahkan acara tersebut di dalam sebuah acara spektakuler bertajuk Sound Of Borobudur.

"Ini karya luar biasa ada beberapa orang nekat, Kang Purwa, Mbak lik, mas Dewa mengeksplorasi Candi Borobudur dan menemukan alat-alat musik direlief-relief itu. Mereka kemudian berusaha membuat replikanya, menemukan bunyinya dan sekarang jadi komposisi yang luar biasa. Mungkin hipotesisnya benar bahwa Borobudur adalah pusat musik Dunia, kita ingin mewujudkan itu," ujar mas Ganjar hari kamis 8/4/2021. Sumber: Tribunnews.com

Seperti itupah ketika sang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terpesona pada Sound Of Borobudur, Ia sangat takjub dan ingin mengatakan kata yang paling mempesona bagi seluruh musisi nggak nyono, begitulah bahasa daerahnya.

Memang Saya sendiri pun mengakui sebagai Wong Jowo yang mana Takjubnya Ganjar Pranowo pada replika relief Candi Borobudur tersebut sungguh hebat mereka dan tidak sembarang orang yang mampu mereplikanya selain para musisi tersebut.

Borobudur pusat musik Dunia memang pantas disabet untuk digelarkan pada Indonesia yang menyandangnya. Pusat musik ini sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu dan baru terbongkar.

Sekarang saja masyarakat Indonesia yang menyadari jika musik yang selama ini menjadi perhatian Dunia setelah menyaksikan para musisi memainkan alat musik replika relief tersebut di Omah Mbudur Jowahan, Wanurejo, Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.

Oleh karena itu mas Ganjar menamakan para musisi tangguh tersebut sebagai orang yang nekat sebab tidak lah semudah membalikan tapak tangan untuk mengejar semua impian indah tersebut untuk Indonesia agar keberadaannya tetap langgeng dan awet.

Saya salut, Saya bangga pada mereka para anak Bangsa penuh perjuangan dan penuh dedikasi tinggi juga motivasi agar terbentuknya Keindahan Indonesia yang diakui diseluruh Nusantara dan Manca Negara.

Wonderful Indonesia berupa pesona keindahan Sound Of Boribudur patut dikembangan sampai kapan pun. Indonesia kaya akan tradisi budaya dan berbagai adat Nusantara yang melimpah ruah di bumi Jawa tengah khususnya.

Prestasi anak bangsa yang membuat bangga seluruh masyarakat Indonesia wajib pula untuk diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya seperti Purwacaraka, Tri Utami dan juga Dewa Budjana.

Ganjar Pranowo Pun dibuat terpesona pada Sound Of Borobudur yang merupakan keindahan alam Indonesia dari anak bangsa yang mempunyai nilai sejarah tinggi bagi peradaban Dunia. 

Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk dilestarikan kepada anak cucu seperti para Generasi Muda Milenial. Harapannya agar tak lapuk dimakan jaman yang penuh dengan tantangan tekhlonologi seperti saat sekarang ini.

Berbagai alat musik yang disajikan dalam pentas seni budaya yang bertajuk Sound Of Borobudur tersebut seperti musik tradisional dari dalam negeri yang hampir sama persis bentuknya dengan luar negeri wajib untuk dikembangkan.

Diantara nama-nama alat musik yang dimainkan pada acara tersebut adalah Bio dari Tiongkok, Darbuka dari Mesir, Sho dari Jepang, dan Ranat Ek dari Thailand harus tetap didukung sebagai warisan dari budaya asli orang Indonesia.

Harapan Saya ke depan dengan adanya pagelaran Sound Of Borobudur yang sudah dilaksanakan tersebut, kiranya dapat menggugah guna menambah wawasan bagi siapa pun khususnya para pecinta seni dan relief di Candi Borobudur yanga terletak di kota Magelang Indonesia.

Demikian semoga bermanfaat dan Salam..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun