Walaupun belum pernah ke Candi Borobudur seperti Saya namun semua orang pasti mengenalnya bukan? Ya, itulah Candi Borodur yang merupakan salah satu dari 7 Keajaiban Dunia ini.
Selain bagian dari 7 Keajaiban Dunia, Candi ini juga merupakan tempat yang memiliki catatan sejarah yang mana dibangun pada masa Dinasti Syailendra.
Menurut sejarahwan dinamakan Candi Borobudur sebab memiliki dua nama yakni Bara dan Budur. Bara berati biara sedangkan budur mempunyai arti atas.
Oleh karena itu para sejarahwan juga para ilmuwan banyak yang mengartikan dari penggabungan kata Borobudur yang menjadi arti secara kompleks biara di atas.
Sedangkan jika dilihat dari letak lokasi Candi ini memang berada diatas bukit yang berubah menjadi kompleks biara begitu indah, megah serta mempesona.
Sejarah pembangunan dari Candi Borobudur sampai kini belum ada yang tahu secara pasti. Namun oleh para sejarahwan dan juga para ilmuwan bangunan ini berdiri pada tahun 750 sampai dengan 800 masehi yang lalu.
Berdasarkan perbandingan antara ditemukannya tulisan karmawibanggha yang digunakan diabad ke 8 serta ke 9 Masehi pada prasasti kerajaan tersebut. Maka perkiraan tersebut hingga kini masih melekat dihati masyarakat. Pasalnya, kerajaan Dinasti Syailendra saat itu berdiri antara tahun 760/830 M.
Pada waktu lalu beberapa Musisi Nasional maupun lokal telah bertemu untuk berkumpul guna menghidupkan kembali alat-alat musik waktu dulu yang terdapat pada relief dinding Candi Borobudur.
Tidak ketinggalan pula sebagai Gubernur Jawa Tengah Mas Ganjar Pranowo pun turut hadir guna memeriahkan acara tersebut di dalam sebuah acara spektakuler bertajuk Sound Of Borobudur.
"Ini karya luar biasa ada beberapa orang nekat, Kang Purwa, Mbak lik, mas Dewa mengeksplorasi Candi Borobudur dan menemukan alat-alat musik direlief-relief itu. Mereka kemudian berusaha membuat replikanya, menemukan bunyinya dan sekarang jadi komposisi yang luar biasa. Mungkin hipotesisnya benar bahwa Borobudur adalah pusat musik Dunia, kita ingin mewujudkan itu," ujar mas Ganjar hari kamis 8/4/2021. Sumber: Tribunnews.com
Seperti itupah ketika sang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terpesona pada Sound Of Borobudur, Ia sangat takjub dan ingin mengatakan kata yang paling mempesona bagi seluruh musisi nggak nyono, begitulah bahasa daerahnya.
Memang Saya sendiri pun mengakui sebagai Wong Jowo yang mana Takjubnya Ganjar Pranowo pada replika relief Candi Borobudur tersebut sungguh hebat mereka dan tidak sembarang orang yang mampu mereplikanya selain para musisi tersebut.