Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bangunin Sahur Tradisi Yang Turun Temurun

1 Mei 2021   14:02 Diperbarui: 1 Mei 2021   14:21 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan sahur/sumber: pixabay.com

Sebagaimana dulu pengalaman Saya sejak kecil umur belasan tahun ketika kelas 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) telah terbiasa membangunkan orang untuk makan sahur dikampung Brebes Jateng.

Bangunin Sahur ternyata sudah ada sebelum Saya lahir sehingga membangunkan orang untuk makan sahur sudah menjadi tradisi turun temurun sebelum Saya.

Hanya memakai alat tong-tong prek (bambu tali gede dibolongin antara ruas) didaerah Saya tapi nggak tahu di Daerah Kamu namanya apa mungkin berbeda ya.

Biasa Saya bersama teman berenam dan masing-masing membawa alat kentongan atau tabuh-tabuhan seperti panci dan botol kecap dan apa saja yang penting bunyi pasti dibawa.

Alat bangunin sahur dulu sangat sederhana tidak seperti sekarang yang sudah memakai mesin berikut musiknya yang diarak sepanjang jalan didesa.

Tradisi Bangunin Sahur sudah ada sejak lama dikampung Saya bahkan dulu ketika Saya masih kecil sering lewat depan rumah gangan dan yang saya lihat cuma kentongan namun suaranya nyaring.

Sekarang bangunin sahur dikampung Saya sudah berubah menjadi musik yang diarak dengan gerobak dan mesin diesel kemudian mesin sound system dan ampliflier seperti hajatan pada umumnya.

Sepajang jalan keliling kampung dari gangan ke gangan keluar masuk tidak luput dari grup bangunin sahur dengan cara karaoke dangdut dan lain sebagainya. Sehingga sangat meriah sekali.

Tradisi bangunin Sahur model tongprek dan kentongan bambu sudah tidak ada semenjak pada beberapa tahun lalu di Desa Saya berganti menjadi sound sistem.

Samhudi Bhai 

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68-Jawa Tengah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun