Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Profesi Apapun Syukuri dan Ditekuni

26 Maret 2021   20:09 Diperbarui: 26 Maret 2021   20:16 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerjaan tidak sesuai bidang studi oleh kompasiana.com

Persaingan di segala bidang semakin maju semakin tajam didalam perdagangan juga antar seniman bahkan soal Jabatan istilahnya jor-joran atau pun perang iklan kalau perlu sikut-sikutan ya.. ya..

Dialam pembangunan bekerjalah ilmu pengetahuan tingkatkanlah siapa berpangku tangan bermalasan pasti akan tergilas roda jaman..

Apa pun pekerjaan syukuri dan juga ditekuni karena banyak orang siap mengganti dizaman macam ini jangan punya rasa tinggi hati segudang orang banyak siap mengantri..

Syair diatas adalah judul lagu dari "persaingan" yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Rhoma Irama. 

Mencari pekerjaan bagi para lulusan perguruan tinggi disaat kondisi seperti ini mungkin mudah dan tidak menjadi soal. Namun bagi yang hanya pendidikan rendah seperti Saya memang dirasa sulit. 

Hanya mengandalkan Ijazah Madrasah mau dapat kerja apa dan dimana?. Sedangkan berpendidikan tinggi saja seperti S1 banyak menjadi profesi sebagai tukang Ojek Online dan buruh lainnya. Apa lagi seperti Saya yang tidak punya pendidikan tinggi dan pengalaman kerja.

Banyaknya pengangguran meraja lela dari mulai para supir, buruh, eks karyawan dan terlebih-lebih bagi masyarakat kecil akibat pengurangan sejumlah pekerja ditempatnya akibat terdampak Covid-19.

Salah profesi bagi Saya bukanlah masalah ataupun kendala yang penting asal mau berusaha dan berdoa maka profesi apa pun dapat dijalaninya. Inilah yang Saya prioritaskan Seperti tahun lalu sebelum Wabah Pandemi melanda Indonesia, Saya bekerja disebuah PT. di Daerah Jakarta. 

Umumnya diantara para pencari kerja diketika tidak menemukan pekerjaan mereka justru mengeluh ingin bekerja. Sebaliknya banyak diantara manusia diketika diberi kerjaan pun masih tetap mengeluh. Inilah tanda tidak puas terhadap profesinya, itulah sifat manusia.

Alasannya bermacam-macam dari mulai gaji kecil, tidak mencukupi kebutuhan dan kurang cocok. Hal ini biasa dijumpai pada saat bekerja bersama dengan rekan yang curhat dibidangnya sehingga berhenti dari tempat kerjaannya dan berpindah mencari kerjaan lain. 

Salah profesi bisa jadi, sebagai contoh seharusnya para lulusan perguruan tinggi bekerja dikantor bukan sebagai buruh kuli bangunan atau dipabrik atau gojek. Jika demikian adanya maka hanya ada rasa penyesalan dan kecewa dihadapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun