Banyak jalan menuju Roma, itulah ungkapan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan cinta dari seorang wanita dambaan hati. Namun, ternyata untuk dapat diterima oleh wanita tidaklah semudah membalikan telapak tangan.
Realita kehidupan jaman sekarang jika mau membaca pergerakan sepasang sejoli dari Generasi Milenial yang sedang dimabuk cinta pada umumnya, justru perjalanan asmaranya tidak berumur panjang. Apa sih penyebab utamanya?
Calon mertua ya betul sekali faktor utama penunjang keberhasilan sebuah pasangan suami istri tidak akan lepas dari camer. Tidak percaya? Coba saja iseng bertanya pada teman yang sudah menikah. Tanyakan tentang bagaimana mertuanya.
Mertua adalah orang tua dari anak yang dicintai oleh seseorang baik wanita maupun pria. Biasanya taibat mertua sang penunjang utamanya di dalam membina maghligai rumah tangga.Â
Calon mertua juga manusia sama seperti manusia pada umumnya. Ada yang punya sifat pemarah, santuy, penyayang dan juga penyabar. Bisa dibilang seribu satu orang memiliki mertua bersifat penyabar.
Anda pernah dengar tidak, baik cerita ataupun fakta mengatakan menantu diusir sang mertua? Kalau Saya jujur sering sekali mendengar berita tersebut. Bahkan hal tersebut menimpa teman Saya. Alamak, tega sekali yak mertuanya?
Selidik punya selidik ternyata sang menantu tidak bisa ngapa-ngapain alias tidak mau menafkahi anak istri dari hasil kerja. Ia hanya mengandalkan harta dari kedua orang tuanya dan itupun kalau ada lalu bagaimana kalau pas orang tuanya tidak punya apa-apa, beras habis, uang pun menipis.Â
Sang menantu bingung. Ibarat kata untuk sekedar jajan anak pun tidak ada, hal inilah yang terjadi. Bukan sehari dua hari namun berhari-hari. Pantas saja jika calon mertua marah-marah akibat anaknya tidak dinafkahin oleh menantu.
Menantu diusir mertua, perasaan malu sama mertua mungkin ada bagi manusia normal sebab dirinya telah gagal dalam membangun rumah tangga yakni tidak bertanggung jawab sebagai suami dalam menafkahi anak dan istri. Inilah fenomena yang masih terjadi dijaman sekarang.
Menantu yang baik adalah menantu penuh perhatian baik sama anak istrinya maupun sama mertuanya. Jangan sampai menjadi benalu didalam rumah tangga dengan tidak mampu mengurusnya. Lebih baik jangan menikah muda terlebih dahulu sebelum matang betul menghadapi kemelut rumah tangga.
Saya sering mendengar sendiri seorang wanita yang mengatakan "jika engkau sayang sama aku maka engkau juga harus sayang pada kedua orang tuaku". Kalimat ini benar adanya yakni salah satu agar kehidupannya setelah menikah berkah. Tanpa restu orang tua, niscaya bakal sengsara hidupnya. Hal ini penting sekali.