Topik pilihan ini lagi dan lagi telah menampol saya. Loh emangnya kenapa? Apa yang salah dengan topik pilihan Kompasiana ini sehingga dibilang telah menampol? Iya, karena saya menjadi baper dan sedih nih, sebab jomblo saya, haha..
Persiapan menikah yang dijadikan pada topil pada beberapa hari lalu pun sudah membuat mewek hati Saya. Makanya Saya ngak tega untuk mengulas panjang-panjang. Apa lagi ini LDR, yang belum pernah secuil pun saya mengalaminya.
Sebagian anak muda pada umumnya atau mungkin anda sendiri pernah merasakan yang namanya istilah pacaran jarak jauh bukan? Ngaku lo!. Nah, Sangkin umum dan rata-rata kompasianer mengalami hal demikian, sehingga kompasiana pun mengangkatnya sebagai topik pilihan.Â
Sepertinya jika dilihat topik pilihan terkait LDR ini, terinspirasi dari berbagai sumber kredibel para senior kompasianer kelas kakap. Seperti Kang I Ketut Suweca dan Mba Listhia H Rahman yang memang pakar atau bidangnya dalam hal ini.Â
Persiapan menikah pun telah matang untuk siap dijalani, tapi masih LDR? tenang saja semua akan baik-baik saja kok, jika kalian yang sedang menjalin hubungan jarak jauh ini mau bersabar dengan penuh yakin bahwa jodoh tak kan kemana. Takan lari gunung dikejar broh..
Jadi, hemat saya jika anda ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana agar hubungan LDR ini bisa awet dan tidak awetnya, anda bisa konsultasi langsung pada pakarnya tersebut mba Listia dan kang Ketut. Â Termasuk boleh juga kok tanya yang lain. Siapa tahu ada yang mau menanyakan bagaimana cara agar cepat dapat jodoh sehingga tidak menjadi jomblo lagi seperti saya. Hehe..
Pacaran Jarak Jauh atau yang lebih dikenal oleh para generasi muda milenial sebagai Long Distance Relationship (LDR) ini, memang sebuah fenomena unik juga menarik untuk dibahas. Apa lagi para cewe-cewe pelajar dan mahasiswa. Kenapa? Karena rata-rata hanya untuk bersenang-senang atau bahasa Brebes dinggo dolanan tok. Eit tapi ngak semua begitu loh ya? Cuma garis besarnya saja.
Maka yang terjadi adalah, tidak jarang diantara sekian banyaknya hubungan jarak jauh ini harus berakhir kandas ditengah jalan. Pada umumnya tidak langgeng atau tidak berumur panjang hubungannya. Nah, inilah yang akan saya coba untuk membahas pada artikel ini.
LDR bagi Saya merupakan kalimat yang menakutan dan ngeri. Loh kenapa? Iya jelas lah karena telah menampol Saya. Haha.. Oleh karenanya LDR ini masih terasa asing dikuping Saya, ketika baru mendengarnya saja rasanya kuping ini terasa penging ora karuan gitu. Wajarlah mungkin efek jomblo bro.. hehe.
Tentang pacaran jarak jauh atau LDR, jujur saja bagi Saya sendiri belum pernah mengalaminya. Jadi tidak tahu menahu soal suka dukanya gimana. Lah bagaimana mau mengalami, wong pacar wae ora gablek kok. Haha..
Namun tenang saja bro and sis, sekalipun saya jomblo nih ya? Saya mau berbagi tips nih buat kalian atau kiat yang mungkin saja dapat bermanfaat untuk kalian para pejuang LDR. Sehingga hubungan anda dapat terbantu yang dilaluinya bersama LDR dengan si dia juga dapat berlangsung awet tanpa formalin.Â