Ironisnya para orang-orang anti vaksin tersebut terus dan terus mendesak pemerintah sebagai tidak sah pada vaksinasi pertama yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, bahkan meminta untuk mengulang agar disuntik kembali.
Berbagai hembusan narasi hoak pun bertebaran dimedia, salah satu berita hoak yang viral dimedia adalah vaksin tersebut mengandung minyak babi dan berbahaya jika disuntikan sehingga hal ini mempengaruhi masyarakat awam.
Kabar terakhir yang dihembuskan oleh para Kadrun tersebut juga menyatakan bahwa salah seorang Kadim TNI Gresik Sugeng Riyadi meninggal setelah disuntik vaksin, berita tersebut adalah hoak.
Padahal dari keterangan Kadim Gresik Sugeng Riyadi kondisinya dalam keadaan baik sehat walafiat setelah melakukan vaksin sinovac di RSUD Ibnu Sina.Â
Sedangkan pada foto yang dianggap meninggal tersebut adalah Mayor Kav Gatot Supriyono yang meninggal dunia akibat serangan jantung pada 15/01 2021. Almarhum bahkan belum perah vaksin.
Kita siap vaksin sebagaimana yang dianjurkan oleh Pemerintah Indonesia agar imun tetap terjaga dengan baik salah satunya mengikuti program vaksinasi. Presiden Joko Widodo Pastikan Covid-19 aman.
Kembali Presiden Joko Widodo disuntik vaksin adalah agar masyarakat percaya bahwa di Negara manapun tidak ada seorang Presiden yang mau membunuh atau pun mencelakai rakyatnya.
Beliau adalah suri tauladan yang baik yang patut untuk dicontoh dan sangat sayang terhadap rakyatnya agar semua bersatu padu jangan bercerai berai. Oleh karenanya Beliau orang pertama yang satu-satunya melakukan vaksinasi awal pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2021 di Istana Merdeka Jakarta.Â
Program vaksinasi massal secara gratis di Indonesia tersebut bertujuan sebagai upaya ikhtiar pemerintah Indonesia dalam rangka menangani wabah pandemi covid-19 yang kian masif penyebarannya.
Hal ini terjadi setelah publik ramai membicarakan konspirasi covid-19 dari kalangan kadrun untuk diadakan vaksin dan kemudian berlanjut vaksinasi yang harus dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai uji coba mungkin maksud kadrun.
Gempuran demi gempuran datang silih berganti tak henti-henti. Entah apa yang ada dipikiran para anti vaksin tersebut. Mengapa mereka begitu pekok? Hehehe..