Satu tahun wabah pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia. Seluruh sendi-sendi perekonomiam mayoritas masyarakat Indonesia lumpuh akibat dampak pandemi yang tak kunjung usai ini.
Melihat realita yang terjadi dilapangan semakin hari semakin bertambah banyak jumlah yang terpapar covid-19 ini. Peristiwa ini bukan sekali dua kali menjadi berita di Indonesia. Covid-19 tidak pandang bulu, baik orang alim orang pinter orang bodoh orang genius semua bisa terpapar virus ini.
Terakhir bisa dilihat dan saksikan sendiri seorang Ulama seorang guru atau Syeikh yakni Syeikh Ali Jaber sekalipun usaha untuk pengobatan secara intensif dilakukan dengan berbagai kemampuan dikerahkan agar covid-19 ini enyah dari dari badannya, namun Allah ternyata berkehandak lain. Beliau pun meninggal akibat terpapar virus covid-19 ini.
Lalu, apakah hal semacam ini masih menjadi perspektif sebagian orang jika wabah pandemi ini hanya sebuah konspirasi belaka? Sebagaimana ramai diberitakan diluar sana?Â
Entah apa yang di inginkan oleh orang-orang punya pemikiran seperti itu. Mengapa kian masif gempuran-gempuran berita hoak yang tidak dapat dipertanggung jawabkan?.
Kini semua juga telah melihat bahwa Presiden Jokowi sudah membuktikan untuk disuntik paling pertama. Namun anehnya mereka masih saja membuat statement keji bahwa itu adalah rekayasa.
Naudzubillahi min dzalik, susah untuk model orang yang satu ini. Pikirane kok suudzon mulu sama pemerintah. Padahal sebelumnya mereka sendiri yang memintanya agar Presiden Jokowi disuntik duluan. Sekarang sudah divaksin eh dia ngeles dan beda lagi statementnya.Â
Harus diulang karena melihat tidak sah dalam penyutikan? Oalah, Emang mereka itu siapa? Kok berani bener menyuruh presiden harus ulang vaksinasi. Bungul.
Yakin divaksin jangan pernah ragu dan bimbang tentang vaksin. Biarkan bagi mereka-mereka yang menolak untuk divaksin. Hak mereka jangan dipaksa sebab percuma sekalipun mulut berbusa-busa mengingatkan untuk vaksinasi namun sia-sia belaka. Tetap mereka kekeh tidak mau untuk divaksin.
Terakhir berita yang sudah sama-sama kita lihat bahwa dikabarkan Kadim TNI Gresik telah meninggal setelah disuntik vaksin covid-19. Ternyata berita tersebut adalah hoak semata. Tentu hal demikian ulah seseorang yang tidak suka sama pemerintah Indonesia yang belum bisa move on atas kekalahan dalam 2019 lalu.
Yakin divaksin itu untuk sendiri bukan untuk orang lain. Sebagai upaya ikhtiar agar penyebaran wabah pandemi ini tidak terus berlanjut sampai berlarut-larut.