Erik asli orang sunda asal tasikmalaya daerah jawa barat. Ia bersama istri dan dua anaknya, baru beberapa tahun tinggal dijakut daerah kampung mangga. Lebih lama saya dibanding erik.Â
Sebelumnya erik tidak pernah narik ojol. Ia hanya mengandalkan jualan dikonter pulsanya yang juga beraneka macam jualannya. Misalnya aksesoris, minyak wangi, batu cincin dan lain sebagainya.
Sedang istrinya jualan es disamping konternya. Sama seperti konternya. Siteteh juga menyediakan aneka minuman lainnya seperti kopi, es pop, dan minuman fanta.
Erik punya dua anak cewe dan cowo. Yang pertama dea yang sudah sekolah SMA usia remaja dan satunya lagi fakih yang masik kecil belum sekolah. Kedua anaknya sama-sama lahir dijakarta.
Keluarga tangguh dari seorang erik ini sebelumnya selalu aktif buka toko dari pukul 07.00 pagi sampai tutu jam 12% malam. Ini dilakukan sebelum pandemi.
Akan tetapi erik sering tutup tokonya dengan alasan sepi pembeli dan modalnya untuk belanja juga tidak ada. Oleh karena itu ia pilih untuk menutup tokonya.
Semenjak covid-19 masuk ke Indonesia pada awal maret 2020 sudah tidak terhitung orang yang merasakan dampak pandemi ini. Termasuk erik.
"Alhamdulilah, ada aja. Untungnya saya jualan masker dikonter jadi agak lumayan buat sambung hidup" ujar erik ketika saya menanyakan ojolnya.
Keluarga Tangguh bukan mereka yang mampu dari segala tuntutan hidup, bukan mereka yang mampu membeli segala kebutuhan hidup. Namun keluarga tangguh adalah mereka yang dalam mencari nafkah disertai sabar. Tidak menggerutu ataupun sesali diri sendiri.
Mereka butuh uluran tangan kita. Mereka layak untuk dibantu demi tuntutan hidup dan sibuah hati yang masih kecil serta yang masih sekolah.
Banyak orang-orang disekitar kita yang dalam hidupnya mampu dan serba mewah berkecukupan. Namun mereka ogah untuk membantu pada sesamanya.