Ketika mengikuti perkembangan dari berita terkini terkait reshuffle dari Kabinet Indonesia Maju dari ke enam Menteri tersebut semakin menarik untuk saya pribadi yang ingin mengulasnya.
Kabinet baru Jokowi memang sedang menjadi perhatian bublik diakhir bulan Desemeber dari tahun 2020 ini. Bisa kita lihat secara langsung dimedia sosial.
Banyaknya berita seputar Kabinet Indonesia Maju simpang siur diberanda medsos seakan menjadi bagian dari konsumi utama kita dalam kehidupan.
Bagi saya pribadi tidak ada yang salah untuk pemerintah saat ini dalam reshuffle para kabinetnya, justru sudah pas ketika pemerintah secara langsung memilih dan menetapkan 6 menteri sebagai bagian dari sisa jabatan peride 2019-2024 kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi Widodo pada 22/12/2020.
Banjir opini dan perspektif dalam sosial media sudah biasa dan wajar ketika hal tersebut terjadi, yang luar biasa bagi saya adalah Banjir Pujian bagi seorang Menteri Agama yakni Yaqut Cholil Qaumas dari satuan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor dan Organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Kabinet baru jokowi dari 6 Menteri yang dilantik pada Rabu, 23/12/2020 lalu di Istana Negara Jakarta, tentunya bukan perkara mudah bagi masing-masing nama yang menjabat sebagai Menteri dalam mengemban amanah dan tanggung jawab yang dipikulnya.
Ketika Menteri Agama Gus Yaqut dari kalangan Nahdlatul Ulama, tentu sebagai Santri yang diamanahkan oleh Presiden untuk mengemban tugas ini, maka Beliaupun tahu apa selanjutnya yang harus dilakukan agar kedepan tugasnya dapat sesuai Visi Misi Pemerintahan.
Siapa sih yang tidak ingin didoakan orang tua? Apa lagi orang tua kandung sendiri misalnya, mungkin semua sudah pada tahu dahsyatnya doa dari orang tua.
Hal inilah yang secara spontan dilakukan oleh Gus Yaqut. Sekalipun kita tahu bahwa Beliau mumpuni dalam bidangnya dari keluwesan ilmu yang didapatnya, namun tidak berbesar hati alias Jumawa.
Beliau tetap rendah hati dan bersahaja dalam menghadapi berbagai problematika didalam kehidupannya. Apa lagi mengemban tugas negara yang tidak semudah membalikan telapak tangan.Â
Antusias warga Nahdliyin pun senantiasa mendukung langkah-langkahnya, mendorong untuk kemajuan bangsa dan sattu yang perlu digaris bawahi bahwa hidup Beliau kini telah dinyatakan sebagai wakaf untuk bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).