Mohon tunggu...
Samsjul Hudha
Samsjul Hudha Mohon Tunggu... -

laki-laki suka sepeda

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Probolinggo, Surga Penggila Sepeda Gunung (Off Road)

1 Maret 2012   04:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersyukur rasanya sudah lebih 20 tahun tinggal di sebuah Kabupaten kecil yang namanya Probolinggo. Berawal dari minimnya sarana hiburan di kota ini, akhirnya sepuluh tahun yang lalu lebih menggeluti olah raga bersepeda khususnya sepeda guunung sebagai sarana rekreasi. Meskipun wilayah ini berada dekat Selat Madura, namun keberadaan gunung-gunung disekitarnya menjadikan alternatif penjelajahan bersepeda di sekitar lereng dan wilayah sekitarnya sangat menarik dan tak ada habisnya. PEGUNUNGAN TENGGER Yang pertama, wilayah Pegunungan Tengger dengan icon wisata yang sudah terkenal yaitu Gunung Bromo, yang sempat meredup ketika erupsi setahun yang lalu, namun kini justru semakin banyak wisatawan yang mengunjunginya, terbukti dengan semakin menjamurnya bisnis perhotelan dan penginapan (homestay) disekitarnya.

Track bersepeda melintasi lautan pasir hingga pertigaan Jemplang yang berada di seberang selatan menyajikan pemandangan indah tersendiri.

Dimana ketika akan memasuki tanjakan Jemplang berupa jalan beton menanjak dan disuguhi oleh pemandangan bukit-bukit menyembul mirip di film animasi anak-anak Theletubies. Sehingga wilayah perbukitan yang tepat berada di sebelah selatan gunung Bromo ini akhirnya lebih terkenal dengan nama bukit Theletubies. Dari Jemplang, terdapat banyak pilihan jalur On Road diantaranya adalah menuju Ngadas yang masuk wilayah Kabupaten Malang, ataupun menuju Ranupane Lumajang.

Untuk Jalur Off Road lebih banyak lagi, karena disekitarnya terdapat beberapa jalan setapak yang menanti untuk dijelajahi, diantaranya adalah jalur menuju Jarak Ijo yang akhirnya tembus ke air Terjun Coban Pelangi ataupun Coban Trisula di Kecamatan Poncokusumo Malang.

Kalau ke arah utara terdapat jalur menuju Nongkojajar, Tutur maupun Tosari.

Pilihan yang lebih ekstrim adalah menyisir lereng menuju ke Dingklik, Keciri, ataupun Penanjakan, yang akhirnya bisa tembus kembali ke Lautan Pasir melalui Widodaren. Sedangkan jalur yang masih jarang dilalui, namun memiliki keindahan yang tak kalah menarik adalah Bantengan - B29. Di titik B29 ini kita bisa merasakan sensasi tersendiri, karena berada di ketinggian 2700 M.dpl, dan terkesan eksklusif karena sangat jarang orang yang melalui jalur ini, terutama di titi tertinggi yang diberi nama Jantor/Jontor. Untuk bisa menuju ke titik ini, harus melalui jalan tanah single track, atau yang hanya bisa dilalui 1 kendaraan. Jangan harap bisa bergurau di jalur ini, karena jurang menganga sedalam 700 meter berupa Lautan Pasir tepat berada di sisi kiri kita. Dari B29 atau yang menurut penduduk sekitar diberi nama puncak kutukan, kita bisa memilih jalur selatan menuju ke desa Argosari kalau terus bisa menuju ke Senduro Lumajang. Atau memilih jalur ke Timur melalui desa Ledokombo yang merupakan desa tertinggi di Kabupaten Probolinggo. Pemandangan ladang Kobis, Kentang, Bawang Prei seakan menjadi penyejuk pandangan mata dan menghilangkan rasa penat setelah berjuang melalui jalan single track dan beberapa tanjakan dengan sudut ekstrim. Selain itu, sebelum memasuki desa Ledokombo, kita akan menemukan fenomena menarik peristiwa anti gravitasi, atau yang lebih dikenal oleh para off roader sebagai Jabal Magnet. Dimana di jalur yang tak sampai 1 KM panjangnya ini, laju sepeda semakin kencang padahal contour tanah menanjak. Dan sering terjadi keluhan peralatan elektronik yang tak berfungsi sebagaimana mestinya terutama speedo meter. Benar atau tidaknya mungkin perlu dilakukan pengujian secara ilmiah. GUNUNG LAMONGAN Gunung dengan ketinggian 1700 M.dpl ini, berada di perbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Dengan karakter tanah yang berpasir, sehingga tetap enjoy untuk dilalui di musim hujan sekalipun. Gunung yang berada di wilayah kecamatan Tiris ini memiliki 11 buah Ranu atau Telaga, 7 diantaranya berada di wilayah Kabupaten Probolinggo yaitu Ranu Bethok, Ranu Segaran, Ranu Agung, Ranu Wurung, Ranu Segaran Merah, Ranu Segaran Duwes dll. Sedangkan sisanya berada di wilayah Kabupaten Lumajang adalah Ranu Bedali, Ranu Klakah, Ranu Pakis & Ranu Logong. Selain itu, di lereng sebelah timur yang berhimpitan dengan Pegunungan Argopuro terdapat perkebunan Teh Andung Biru.

[caption id="" align="alignnone" width="316" caption="Air Panas Sungai Pekalen "]

Air Panas Sungai Pekalen
Air Panas Sungai Pekalen
[/caption] Pilihan track-nya juga cukup menarik, kalau yang menginginkan long track, bisa dilalui dari wilayah Sumber Baru (Jember) melewati Gunung Gambir - Andung Biru - Tiris dengan jenis jalanan berbatu. Juga ada jalur aspal yang rusak parah yaitu Jamintoro - Tlogoargo - Andungsari - Tiris. Sedangkan jalur off road, cukup banyak berada di sela-sela perkebunan karet, kopi dan kakao. Jalur lintas yang agak pendek adalah Randu Agung - Kalipenggung - Kaliputih - Tlogosari - Tiris, yang didominasi oleh jalanan tanah namun cukup lebar. Wilayah pegunungan Lamongan ini pernah menjadi ajang spesial yaitu Sepeda Jelajah Wisata (SEJAWAT) Seri 11 pada tahun 2010, dan mendapat pujian keindahan alam dan variasi track, meskipun ada beberapa peserta yang mengeluhkan akomodasi penginapan yang memang tidak tersedia di wilayah ini. Selain itu, di wilayah ini terdapat sumber air panas dan arena Rafting yang menurut beberapa penggemar olah raga ekstrim ini memiliki keindahan alam yang terbaik di Indonesia. PEGUNUNGAN ARGOPURO Terletak di perbatasan dengan Kabupaten Situbondo, memiliki eksotisme tersendiri bagi penggemar pendaki gunung dengan Puncak Rengganis dan Dataran Cikasur sebagai ikon-nya. Berada di wilayah kecamatan Krucil, dan dipenuhi dengan hutan tanaman Balsa serta sengon, menjadi alternatif penjelajahan dengan bersepeda. Namun tidak disarankan untuk dilakukan di musim hujan, karena jalan menjadi sangat licin, dan berlumpur di beberapa tempat.

[caption id="" align="alignnone" width="374" caption="Track menuju Gunung Gambir"]

Track menuju Gunung Gambir
Track menuju Gunung Gambir
[/caption] Diwilayah ini juga terdapat telaga yang sangat indah bernama Taman Hidup, namun untuk mencapainya dibutuhkan perjuangan extra, karena hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki selama 4 jam. Selain itu, terdapat air terjun kecil yang bernama Darungan. Jadi.. siapkah anda untuk bersepeda melewati wilayah ini..??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun