Mohon tunggu...
samerdanta sinulingga
samerdanta sinulingga Mohon Tunggu... -

Penulis Snapshot

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara dan Tekhnik Orang Batak

22 Oktober 2011   02:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

www.tembuttembutseberaya.com

(saya sengaja membuat judulnya begini agar anda membaca tulisan saya..)

[caption id="attachment_137147" align="aligncenter" width="640" caption="tembut tembut seberaya"][/caption]

tembut tembut seberaya sebagai salah satu kesenian tradisional karo saat ini sedang mengalami suatu bentuk "pelenyapan" kata dasar dari Lenyap yang mengandung arti melenyapkan/menghilangkan. begitupun dengan gundala-gundala lingga. karya seni yang artistik ini banyak sekali menyembunyikan suatu kisah dan inspirasi yang mendalam dari penciptanya. mempunyai makna yang sama mengenai "mengapa Tuhan menciptakan kita?", begitupun "mengapa penciptanya menciptakan tembut tembut seberaya?" ataupun gundala gundala lingga. tujuan dari tulisan ini adalah menggali suatu bentuk partisipasi dan manfaat kepada pembaca agar dapat mengetahui keadaan yang tragis tersebut --ternyata dapat diselamatkan dengan "pengelolaan potensi bisnis wisata yang ada di dalamnya".

seperti argumen Ardika (2010, Matrikulasi Kuliah S2 Kajian Pariwisata) (kebetulan saya yang bertanya mengenai bagaimana cara agar tembut tembut seberaya dapat dilestarikan):

“Dalam masyarakat Indonesia, kebudayaan yang terpisah dari unsur agama akan banyak mengalami tantangan, yang perlu dilakukan adalah memberikan nilai ekonomi pada sisi kebudayaan itu. Apabila kebudayaan tidak sinergi dengan agama dan juga tidak memberikan manfaat ekonomi, maka masyarakat akan meninggalkan kebudayaan tersebut. Propanisasi budaya sangat baik diterapkan untuk kasus-kasus seperti Kebudayaan Karo (tembut tembut) tersebut”.

dari tulisan ini penulis mengajak "pembaca" agar mengumpulkan dukungan sehingga pelestarian tarian topeng tradisional ini dapat terealisasi.

bentuk pelestarian yang saya tawarkan adalah

“Berikan Ide Anda!!”

agar dapat mem-“bisnis” kan tari tradisional ini--sehingga layak dijual kepada wisatawan. Tentu ini merupakan kata-kata yang sangat kasar untuk di dengar atau di maknai (“membisniskan”). Antropolog akan sangat tersinggung dengan pemilihan kata-kata ini, namun dalam pikiran saya--bukankah kita sangat lebih kejam/kasar apabila kita membiarkannya lenyap diiringi oleh waktu senja yang kian hari-kian me-modern-kan pikiran kita.

Tembut tembut seberaya membutuhkan solusi saat ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun