Mohon tunggu...
Samdy Saragih
Samdy Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca Sejarah

-Menjadi pintar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, membaca. Kedua, berkumpul bersama orang-orang pintar.- Di Kompasiana ini, saya mendapatkan keduanya!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencurigai Sukarwo

15 Juli 2013   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:31 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Namun di tengah perjalanan, suara partai gurem itu digembosi. Dua partai kecil, Partai Kedaulatan dan PPNUI, kedapatan melakukan dukungan  ganda. Selain mendukung Khofifah, kedua partai juga memberikan tanda tangan untuk Karsa sehingga KPUD pun tidak meloloskan Khofifah. Dua suara partai kecil itu tidak berarti bagi Sukarwo dan Gus Ipul. Tapi teramat penting bagi Khofifah.

Sungguh miris melihat situasi politik di Jatim. Siapapun yang mendesain penggembosan tersebut sangat keterlaluan. Jikalau benar tuduhan Khofifah bahwa pihak Sukarwo lah otaknya, ini adalah perbuatan yang mendegradasi proses demokrasi.

Sebagai pasangan petahana, Sukarwo sebetulnya tidak perlu takut bersaing dengan Khofifah. Lima tahun lalu, Sukarwo memang hanya mampu menang dengan selisih suara tipis dari Khofifah. Tapi selama 5 tahun berkuasa di Jatim, dia memiliki modal untuk mendapatkan dukungan lebih banyak. Selama hampir 5 tahun ini, Jatim terbukti lebih baik dalam hal pertumbuhan ekonomi dan investasi. Tidak ada pula berita-berita negatif dari Sukarwo-Gus Ipul yang tampil serasi.

Obsesi terbesar Sukarwo barangkali ingin melihat buah keberhasilan itu terkonversi di dalam kotak suara. Jika Khofifah maju, maka bisa dipastikan sekalipun menang jumlah dukungan kepadanya tidak akan bisa menyamai Fadel Muhammad di Gorontalo yang meraih 80 persen suara lebih. Jumlah suara di atas 60 persen adalah legitimasi keberhasilan seorang calon petahana, sendirian apalagi berdua.

Saya bisa maklum bagaimana perasaan Sukarwo-Gus Ipul apabila cuma menang secara minimalis yaitu di atas 30 persen. Dengan jumlah calon di atas 3 pasang, jumlah "sekecil" itu sangat mungkin. Malah apabila calon sampai 4 pasang, makin besar pilgub bersalngsung dua putaran seperti tahun 2008.

Sekiranya penggembosan itu benar, apalagi dilakukan dengan cara tak etis, tidak tertutup kemungkinan rencana gugatan Khofifah kepada KPU Jatim akan dimenangkan pengadilan. Bukan tidak mungkin simpati dan dukungan untuk Khofifah akan semakin deras karena selain seorang nahdliyin, Khofifah juga adalah seorang perempuan. SBY yang pernah "dizhalimi" perempuan saja sudah merasakannya, apalagi jika perempuan yang dizhalimi lelaki!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun