Mohon tunggu...
Samara162
Samara162 Mohon Tunggu... Lainnya - UIN MALANG

KELOMPOK 162 KKM REGULER UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Bantengan : Tarian Tradisional yang Memukau

19 Januari 2024   21:14 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:22 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesenian Bantengan merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa Timur yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Kesenian ini merupakan tarian yang menirukan gerakan-gerakan banteng, hewan yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa. Bantengan berkembang di tiga wilayah di Jawa Timur, yakni Mojokerto, Malang, dan Batu.

Pada tanggal 6 Januari 2024, kami, mahasiswa KKN 162, berkesempatan untuk menyaksikan pertunjukan kesenian Bantengan di Dusun Trimo, Desa Sawahan, Kecamatan Turen. Pertunjukan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati tahun baru.

Pertunjukan kesenian Bantengan kali ini melibatkan puluhan penari dan pemusik. Para penari mengenakan kostum berwarna-warni yang menggambarkan banteng. Mereka bergerak dengan lincah dan energik, mengikuti irama musik yang menghentak.
Musik yang mengiringi pertunjukan Bantengan merupakan perpaduan antara alat musik tradisional dan modern. Alat musik tradisional yang digunakan antara lain kendang, gong, dan angklung. Alat musik modern yang digunakan antara lain bass, drum, dan gitar.

Pertunjukan Bantengan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Selama itu, para penonton dibuat terpukau oleh gerakan-gerakan penari yang dinamis dan penuh semangat. Pertunjukan tersebut juga dimeriahkan oleh aksi akrobatik para penari yang memukau.
Melalui pertunjukan kesenian Bantengan ini, kami, mahasiswa KKN 162, semakin memahami kekayaan budaya Jawa Timur. Kami juga semakin termotivasi untuk ikut serta melestarikan kesenian tradisional tersebut.
Dampak Kehadiran Mahasiswa KKN 162

Kehadiran mahasiswa KKN 162 dalam pertunjukan kesenian Bantengan kali ini memiliki beberapa dampak positif. Pertama, mahasiswa KKN 162 turut memeriahkan acara tersebut. Kedua, mahasiswa KKN 162 membantu mempromosikan kesenian Bantengan kepada masyarakat luas. Ketiga, mahasiswa KKN 162 turut serta melestarikan kesenian tradisional tersebut.Melalui pertunjukan kesenian Bantengan kali ini, mahasiswa KKN 162 berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Dusun Trimo, Desa Sawahan, Kecamatan Turen. Mahasiswa KKN 162 juga berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan kesenian tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun