greenhouse dimulai secara otodidak oleh Pak Lingga. Meskipun tanpa pengalaman sebelumnya, melalui pembelajaran dari platform video online, beliau berhasil membangun greenhouse dalam waktu lebih dari 3 bulan.Â
Pada tanggal 30 Agustus 2021, sebuah usahaPanen perdana melon jenis Golden Emerald adalah jenis melon yang sering di tanam yaitu melon yang dikembangkan di Thailand dan dikenal sebagai Intanon, dilakukan panen perdana pada 21/25 Februari 2022, setelah 6 bulan sejak pembangunan.
Usaha ini merupakan kegiatan sampingan, namun Pak Lingga Juga menjalani pelatihan melon di Jakarta dan Yogyakarta. Melon Golden Emerald dipilih sebagai jenis yang paling sering ditanam, mengikuti tren pengembangan di Thailand.
Penting untuk dicatat bahwa perkebunan melon ini ditanami dengan jenis melon yaitu Golden Emerald dan Sweet Net dengan menggunakan sistem hidroponik, yang digunakan tidak hanya mengandalkan paralon, melainkan menggunakan sistem vertigasi dengan media tanam sabut kelapa.Â
Greenhouse menjadi langkah proaktif untuk meminimalisir risiko penyakit tanaman, meskipun tetap menghadapi kendala jika penyakit sudah masuk.
Media tanam yang digunakan, yakni sabut kelapa (cocofit), terbukti sangat efektif. Keunggulannya terletak pada kemampuannya menyimpan air seperti spons.Â
Bibit melon dengan tinggi sekitar 7 cm dipindah tanam setelah 60 hari, dan melon dengan garis yang banyak dianggap memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan yang bergaris sedikit atau tidak memiliki garis sama sekali.
Menariknya, Pak Lingga memastikan bahwa bibit melon yang digunakan adalah bibit impor F1 (bibit murni), bukan F2 (buah setelah ditanam). Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas melon dan menghindari penurunan kualitas, khususnya dalam hal tingkat kemanisan.
Keseluruhan, perjalanan sukses Pak Lingga dalam mengelola greenhouse melon dengan sistem hidroponik dan bibit F1 menunjukkan dedikasi, inovasi, dan pengetahuan yang mendalam dalam dunia pertanian.