Mohon tunggu...
Samantha Shafaa Ratrikirana
Samantha Shafaa Ratrikirana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Hubungan Masyarakat UPN "Veteran" Yogyakarta

penyuka lagu sheila on 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak dari Penggunaan TikTok

14 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 14 Desember 2020   10:10 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

TikTok merupakan media sosial yang dikembangkan untuk membuat video pendek dengan merekam dan menyajikan kreativitas. TikTok dapat membuat penggunanya menjadi kreator dan mendorong untuk membagikan ekspresi sesuai kreativitas masing-masing melalui video berdurasi 15 detik atau 60 detik.

 Awalnya, pada Maret 2012 TikTok dikembangkan oleh Zhang Yiming melalui perusahaan teknologi ByteDance. TikTok sangat berkembang di belahan dunia, termasuk negara Indonesia, China, Amerika, dan negara lainnya.

Pengguna aplikasi TikTok pun bermacam-macam, dari anak-anak hingga orang tua. TikTok banyak digunakan karena penggunaannya sangat sederhana, dapat menghilangkan kebosanan, dan dapat berkreasi sebebas mungkin.

Aplikasi TikTok mempunyai banyak manfaat. TikTok dapat mengurangi kebosenan dengan cara berjoget sesuai lagu dan tutorial dance yang dibuat oleh kreator. Selain itu, TikTok dapat membantu mempromosikan perusahaan atau barang dagangan kita. Contohnya, banyak wirausahawan yang mempromosikan produknya melalui TikTok dengan membuat video yang kreatif, menarik, dan mengikuti alunan lagunya. Kita juga dapat mengunggah video promosi tersebut dengan tagar agar banyak diliat oleh pengguna TikTok lainnya.

Tahun 2018, aplikasi TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh masyarakat dengan total 500 juta kali unduhan lebih. Sebagian besar pengguna TikTok adalah generasi muda atau generasi milenial. Hal tersebut bagus karena sasaran target TikTok ialah generasi muda.

Namun, pada tahun 2018 yang lalu aplikasi TikTok sempat ingin diblokir di Indonesia karena memiliki dampak negatif untuk anak-anak. Di India, aplikasi TikTok juga dijatuhkan karena memanasnya hubungan diplomasi  kedua negara.

Selain memiliki dampak positif, aplikasi TikTok juga pasti memiliki dampak negatif. Aplikasi ini dapat mengurangi penggunanya untuk bersosialisasi di kehidupan nyata dengan sesamanya. Selain itu, ada beberapa video yang tidak cocok ditonton oleh anak-anak karena mempunyai unsur pornografi dan tidak mendidik. Aplikasi TikTok bahkan menimbulkan kecanduan para penggunanya untuk selalu memegang telepon seluler.

TikTok mungkin memang memiliki banyak dampak positif bagi penggunanya. Akan tetapi, jika pengguna aplikasi ini tidak cukup pintar untuk membatasi diri, TikTok juga dapat berbahaya bagi mereka. Kita sebagai generasi  muda yang merupakan penggunanya harus bijak dalam menggunakannya agar terhindar dari dampak negatif yang tidak diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun