TikTok merupakan media sosial yang dikembangkan untuk membuat video pendek dengan merekam dan menyajikan kreativitas. TikTok dapat membuat penggunanya menjadi kreator dan mendorong untuk membagikan ekspresi sesuai kreativitas masing-masing melalui video berdurasi 15 detik atau 60 detik.
 Awalnya, pada Maret 2012 TikTok dikembangkan oleh Zhang Yiming melalui perusahaan teknologi ByteDance. TikTok sangat berkembang di belahan dunia, termasuk negara Indonesia, China, Amerika, dan negara lainnya.
Pengguna aplikasi TikTok pun bermacam-macam, dari anak-anak hingga orang tua. TikTok banyak digunakan karena penggunaannya sangat sederhana, dapat menghilangkan kebosanan, dan dapat berkreasi sebebas mungkin.
Aplikasi TikTok mempunyai banyak manfaat. TikTok dapat mengurangi kebosenan dengan cara berjoget sesuai lagu dan tutorial dance yang dibuat oleh kreator. Selain itu, TikTok dapat membantu mempromosikan perusahaan atau barang dagangan kita. Contohnya, banyak wirausahawan yang mempromosikan produknya melalui TikTok dengan membuat video yang kreatif, menarik, dan mengikuti alunan lagunya. Kita juga dapat mengunggah video promosi tersebut dengan tagar agar banyak diliat oleh pengguna TikTok lainnya.
Tahun 2018, aplikasi TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh masyarakat dengan total 500 juta kali unduhan lebih. Sebagian besar pengguna TikTok adalah generasi muda atau generasi milenial. Hal tersebut bagus karena sasaran target TikTok ialah generasi muda.
Namun, pada tahun 2018 yang lalu aplikasi TikTok sempat ingin diblokir di Indonesia karena memiliki dampak negatif untuk anak-anak. Di India, aplikasi TikTok juga dijatuhkan karena memanasnya hubungan diplomasi  kedua negara.
Selain memiliki dampak positif, aplikasi TikTok juga pasti memiliki dampak negatif. Aplikasi ini dapat mengurangi penggunanya untuk bersosialisasi di kehidupan nyata dengan sesamanya. Selain itu, ada beberapa video yang tidak cocok ditonton oleh anak-anak karena mempunyai unsur pornografi dan tidak mendidik. Aplikasi TikTok bahkan menimbulkan kecanduan para penggunanya untuk selalu memegang telepon seluler.
TikTok mungkin memang memiliki banyak dampak positif bagi penggunanya. Akan tetapi, jika pengguna aplikasi ini tidak cukup pintar untuk membatasi diri, TikTok juga dapat berbahaya bagi mereka. Kita sebagai generasi  muda yang merupakan penggunanya harus bijak dalam menggunakannya agar terhindar dari dampak negatif yang tidak diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H