Mohon tunggu...
Samanta
Samanta Mohon Tunggu... -

Bukan aku yang menulis puisiku... Puisikulah yang menulisku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wasi

3 Februari 2017   03:06 Diperbarui: 3 Februari 2017   03:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuterkesiap di hujung gulita hibernasi

dalam pulsa-pulsa kontemplasi dan refleksi

setia dipandu sang disorientasi

berjuang melacak tapak-tapak apopleksi

mengais reja-reja kasih sayang di comberan reminisensi

namun hanya situs-situs hiperamnesi yang bisa kuekskavasi

bersama artefak-artefak murka yang percuma dideteksi

Tolong katakan, dimana saat ini kuberlokasi?

masihkah kueksis di jagad berparfum emosi, fantasi?

atau kut’lah bermigrasi ke kekalnya alam kulminasi?

Moga-moga ini barzakh seperti di firman Sang Wasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun