Mohon tunggu...
Saman Saiya
Saman Saiya Mohon Tunggu... -

Manusia yang suka membincang politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Herman Deru Kandidat Menarik (5), Kenapa Herman Deru Difitnah?

29 April 2013   16:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:24 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak selesai menulis Herman Deru Kandidat menarik (4) saya masih merenung. Kenapa Herman Deru difitnah? Loh, kenapa harus merenung? Toh, saya bukanlah tim sukses! Bahkan punya hak pilih pun tidak! Lalu kenapa harus merenung. Sahabat, buat saya politik itu alat umtuk mencapai kesejahteraan, bukan alat untuk mencapai kekuasaan. Dengan begitu saya meragukan orang, kandidat atau siapa pun yang menggunakan segala cara termasuk fitnah, bahwa tujuannya untuk membangun kesejateraan Sumsel. Tujuan baik harus dengan cara baik. Itu Prinsip!

Memang secara teori banyak perdebatan bagaimana politik dimainkan. Banyak orang yang meyakini sah-sah saja memainkan strategi apa pun dalam politik termasuk fitnah. Tapi jika begitu, pasti tujuan politiknya hanya untuk mendapat kekuasaan bukan kesejahteraan.

Saya menyarankan, jika politik dimainkan hanya untuk kekuasaan, sebaiknya langsung saja kudeta negara. Lebih tinggi kekuasaannya dari pada provinsi, tidak perlu ikut pilkada dan yang lebih penting, tidak harus membohongi masyarakat. Meski jika betul melakukan kudeta, rakyat belum tentu menerima, tetapi kudeta akan dilihat lebih jantan ketika pemahaman politik untuk meraih kekuasaan.

Lalu kenapa Herman Deru difitnah? Saya kemudian bisa memahami, memang tidak ada cara lain untuk menggagalkan Herman Deru menjadi gubernur harus dengan fitnah. Cerita saya dari Herman Deru Kandidat Menarik (1)-(4) menunjukkan betapa Herman Deru dicintai oleh masyarakat. Herman Deru dikenal dekat dengan masyarakat dengan blusukannya, Herman Deru dikenal juga sebagai pemimpin yang berhasil dalam pemerintahannya, Herman Deru dianggap sebagai orang yang bisa menghargai amanat masyarakat yang diberikan, tidak pernah meninggalkannya, bahkan Herman Deru ketika difitnah pun tidak panik karena dibela langsung oleh masyarakatnya dengan tidak percaya.

Artinya fitnah itu dilancarkan, hemat saya, karena 2 hal: 1) Tingkat popularitas dan keterpilihan Herman Deru semakin tinggi dari hari kemari. 2) Konsolidasi tim sukses lawan Herman Deru semakin melemah dan tidak berdaya meyakinkan masyarakat.

Untuk yang pertama, saya tidak membaca survei, tapi saya yakin setiap kandidat memiliki hasil survei internal yang menjadi acuan gerak strategis mereka. Meski demikian saya yakin dengan cerita politik yang didapat dari perjumpaan masyarakat selama ini, Herman Deru nampaknya ada di peringkat tertinggi. Susah membayangkan kandiat yang sudah dicintai begitu akan memperoleh tingkat keterpilihan rendah di masyarakat.

Yang kedua, tentu berkaitan dengan sebab pertama. Ketika cinta masyarakat sudah jatuh pada Herman Deru, alasan apa pun akan sulit tim sukses lawan untuk menembus masyarakat. Sehingga membuat lemah semangat tim lawan, bahkan bisa jadi jatuh ke tingkat putus asa. Keputusasaan ini membuat strategi dari tim pusat tidak berjalan baik sekaligus target pergerakan strategis menjadi tidak tepat arah dan hasil. Beberapa hal tersebut di atas nampaknya menjadi alasan kenapa Herman Deru harus difitnah.

Fitnah dipakai untuk menyerangoleh lawannya  juga untuk 2 alasan. Setidaknya Pertama, fitnah dapat diharapkan untuk merusak citra baik Herman Deru dimasyarakat yang popularitas dan elektabilitasnya semakin tinggi hari ke hari. Kedua untuk mempermudah timnya yang sudah tidak semangat itu masuk kembali ke masyarakat dengan membawa isu tersebut. Tujuannya adalah diterima kembali oleh masyarakat.

Tapi cara-cara fitnah tidak akan berhasil. Masyarakat sudah sudah cukup meyakinkan dalam menilai pemerintahan. Kesalahan lawan Herman Deru sesungguhnya bukan di timnya. Kesalahannya ada pada bagaimana dia menceritakan dirinya sendiri di masyarakat. Apa cerita yang bisa disampaikan oleh kandidat lawan itu? Tentu bukan saat ini dan akan datang, tetapi saat kemarin. Yaitu masa dimana dia sebelum menjadi kandidat gubernur. Itulah kenapa saya katakan di Herman Deru kandidat Menarik (3), pemimpin yang merugi adalah pemimpin yang tidak bisa menghargai amanah masyarakat yang telah diberikan.

Baca tulisan saya sebelum dan selanjutnya:


  1. Herman Deru Kandidat Menarik (1)
  2. Herman Deru Kandidat Menarik (2)
  3. Herman Deru Kandidat Menarik (3)
  4. Herman Deru Kandidat Menarik (4)
  5. Herman Deru Kandidat Menarik (6)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun