Pada Herman Deru Kandidat Menarik (1), saya menceritakan betapa dia menjadi harapan masyarakat. Lebih dari itu saya juga membuat statement yang jika Kab. OKU Timur itu Jakarta atau Jawa, trend blusukan pasti bukan milik Jokowi, karena Herman Deru ternyata selama 2 periode pemerintahannya turun ke desa-desa hingga hapal semua desa di OKU Timur yang berjumlah ratusan. Tentu saja berharap suatu saat saya bertemu langsung dengan Herman Deru dan mengetes hapalnya desa-desa di OKU Timur.
Cerita kemenarikan Herman Deru ini memang panjang hingga harus dibuat bagian-bagian. Tentu karena kekaguaman saya sebagai penduduk baru di Sumsel. Di Jakarta dan Jawa pada umumnya, kepemimpinan model Jokowi sebagai obat bagi bangsa yang sakit. Di OKU Timur, Herman Deru dengan model kepemimpinan yang hampir sama telah menjadi obat mujarab bagi daerah yang baru saja dimekarkan. sebagai catatan Herman Deru menjadi Bupati OKU Timur setelah pemekaran dari OKU induk. Kita memang perlu mendukung Kandidat Gubernur (bila perlu kandidat bupati dan presiden) yang mau turun ke masyarakat langsung semacam ini.
Kandidat turun langsung ke masyarakat, dalam istilah trend sekarang blusukan, ini menjadi catatan menarik saya. Turun langsung ke masyarakat sebenarnya memiliki resiko lebih tinggi ketimbang pertemuan-pertemuan formal atau dalam bentuk forum. Meski demikian seharusnya resiko besar itu bukan hal yang harus dihindari oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang tangguh dan serius akan maju ke muka secara langsung dan berhadapan dengan resiko-resiko besar. Pemimpin yang menghindari resiko besar bisa dipastikan tujuan pecalonannya hanya mencari kekuasaan.
Herman Deru menurut saya termasuk pemimpin yang tangguh karena mau menghadapi resiko-besar dengan berhadapan langsung dengan masyarakat saat blusukan. Lalu kenapa blusukan memiliki resiko tinggi? Kita tahu setiap kebijakan tidak akan pernah memuaskan semua pihak. Kita juga tahu semua orang yang tidak puas akan protes. Dan seperti kita ketahui, masyarakat kita kebanyakan masih awam bagaimana melakukan protes dengan baik kepada pemimpinnya. Maka sangat mungkin ketika seorang pemimpin membuat kebijakan dan tidak memuaskan semua pihak lalu turun blusukan di masyarakat akan mendapat tentangan keras secara langsung, bahkan sampai ke serangan fisik, misalnya. Tapi Herman Deru tidak gentar dan tetap lakukan itu selama 2 periode.
Di Indonesia belum banyak pemimpin yang semacam ini. Paling banter mereka lakukan blusukan ketika pilkada untuk mencari simpati. Herman Deru di tempat lain bisa jadi akan dianggap mencari simpati karena jadi kandidat, tapi di OKU Timur itu sudah biasa dan kegiatan dia sehari-hari saat memimpin. Tetapi jika dibandingkan dengan pengalaman di kampung saya yang jauh dari OKU Timur, ternyata blusukan Herman Deru bukan dinilai sebagai cari simpati tetapi menjadi harapan masyarakat karena begitulah yang selama ini dia lakukan di OKU Timur.
Inilah menariknya Herman Deru, meski sepi dari pemberitaan seperti Jokowi dengan blusukanya, ia tetap berkeliling kampung. Baginya blusukan merupakankegiatan dan keharusan sebagai pemimpin bukan pencitraan. Saya bukan dalam arti memberi judge Jokowi melakukan pencitraan. Seperti yang saya katakan di muka, andai OKU Timur itu seperti Jakarta atau Jawa yang memiliki arus informasi kuat, tentu trend blusukan blusukan itu akan jadi milik Herman Deru bukan Jokowi.
Hal menarik lain dari blusukannya Herman Deru mampu menjawab dan menjelaskan, katakanlah jika ada ketidakpuasan masyarakat. Masyarakat bisa besar hati dan mau menerima. Terbukti masyarakat OKU Timur merasa puas dengan kepemimpinannya. Artinya, Herman Deru betul-betul menguasai masalah pemerintahan dan tahu solusinya. Inilah jawaban Herman Deru dianggap pintar di kampung saya. Menarik!
Baca Tulisan saya sebelum dan selanjutnya:
- Herman Deru Kandidat Menarik (1)
- Herman Deru Kandidat Menarik (3)
- Herman Deru Kandidat Menarik (4)
- Herman Deru kandidat Menarik (5), Kenapa Herman Deru Difitnah?
- Herman Deru Kandiadt Menarik (6)