Mohon tunggu...
Abdul Samad
Abdul Samad Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai Dosen di Universitas Tomakaka Mamuju Sulbar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Esei

20 September 2012   10:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FENOMENA KOTAK-KOTAK YANG TAK TERKOTAK-KOTAK

Satu fase edukasi politik telah mengajarkan pada kita semua, tentang kemauan rakyat terhadap satu perubahan atas masa yang telah terjalani di DKI, politisi daerah dengan seadanya dan apa adanya tapi tentu dengan satu niat untuk memperbaiki Jakarta dari ketidakbaikannya selama ini, satu performa yang khas adalah kostum kotak-kotak yang sepanjang sejarah pilkada di Indonesia hanya pasangan Joko w dan Basukilah yang mengenakannya, lalu apa dibalik kotak-kotak itu, yang pertama bahwa memilih kostum itu adalah bentuk sebuah kecerdasan, ia adalah motif yang trend dan disukai..dan secara sikologis amat menyenangkan..dan pada akhirmya bahwa fenomena kotak-kotak ini ternyata tak terkotak-kotak karena mampu menyatukan suara rakyat untuk memilih Joko w/Basuki, selamat datang perubahan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun