Mohon tunggu...
Sam Pasai
Sam Pasai Mohon Tunggu... -

Pengkhayal gila ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi-pagi, Ibu Berbau Matasapi

22 Desember 2010   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini, boneka beruang yang kupeluk tiba-tiba berbau matasapi. Penggorengan terdengar berkelontang dari dapur: itu pasti ibu yang lagi masak. Biarpun kamar masih remang, aku melihat matasapi berpinggiran gosong nempel di loteng, di dinding, di pintu, di mana-mana. Tak lama lagi, jika jendela kamarku dibuka, matasapi akan terbit di sebelah timur, ngintip lewat pokok jambu.

Matasapi makin berbau saja ketika ibu duduk di pinggir tempat tidur sambil membelai-belai rambutku yang semalaman dikusut sprei: "bangun nak, udah pagi, ayo bangun, sayang."

Sebenarnya, kalau ibu mengizinkan, aku mau tidur saja lagi sebab hari ini di sekolah tidak ada pelajaran keseniannya. Aku ingin sekali membuka kemasan kranyon yang baru dibawa pulang ayah kemarin sore. Aku hanya ingin membukanya di sekolah, saat pelajaran kesenian.

Tapi matasapi berpinggiran gosong enak sekali. Kalau saja ibu menggoreng matasapi di pagi yang ada jadwal pelajaran keseniannya aku akan cepat-cepat bangun.

"Nanti siang pulang sekolah, buka saja krayon-nya, ‘kan menggambar di rumah enak juga?" kata ibu sambil mengikat tali sepatuku. Keringat di dahi ibu masih berbau matasapi, padahal sudah habis kumakan tadi.

Aku diam saja, merenggut. Ibu tidak mengerti, aku 'kan hanya mau buka kranyon kalau ada Ibu Boidah, guru kesenian kami, 'kan pelajarannya besok? Teman-teman pasti ingin lihat-lihat. Kalau mereka mau pinjam, kukasih yang warna hitam dan warna putih saja, yang lain mau kupakai sendiri semua.

"Hati-hati di jalan," pesan ibu kepada ayah, denganku membonceng di belakanganya. Kudekap kranyon baru erat-erat. Aku berencana mau gambar boneka beruang, mau gambar matasapi, mau gambar... o iya... kalau besok ibu mau goreng matasapi lagi, ibu juga kugambar. Kalau ayah mau kugambar pakai warna hijau saja, biar kranyon warna kuning enggak cepat habis.

Asap motor ayah putih-putih. Ibu men-dadah.

Lama sekali besok.

P.S.

Selamat Hari Ibu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun