Usai liburan, tim Skuat Garuda Muda kembali berlatih ekstra keras, untuk menyambut pertandingan baru, tur Timur Tengah. Seperti biasa, Coach Indra mengumpulkan seluruh anak buahnya dan menyampaikan wejangan yang sangat berguna dan memotivasi mereka.
“Sepuluh hari dari sekarang, kita akan mulai disiplin mengolah waktu latihan kalian. Kita harus mempersiapkan fisik, mental dan taktik yang tepat untuk menghadapi Tim Timur Tengah. Tepat 1 April, kita akan berangkat ke sana, dan melakukan tur hingga 20 April mendatang. Persiapkan diri kalian. Bersiaplah untuk menang!” (hal 13).
Raut wajah Timnas U-19 pun merasa riang. Mereka tersemangati dengan kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh salah satu pelatih terbaiknya yang memiliki kumis cukup lebat itu. Namun di tengah keceriaan, tiba-tiba salah satu dari anggota Timnas U-19 mengabarkan berita yang sontak membuat anggota lain kaget dan kelimpungan.
Paulo Sitanggang, anggota bernomor punggung 17, mengabarkan bahwa tanggal tur ke Timur Tengah ternyata bertepatan dengan ujian nasional mereka. Untunglah, Coach Indra kemudian menjelaskan, bahwa mereka tetap bisa mengikuti ujian nasional susulan. Tidak hanya itu, mereka juga akan menjalani proses belajar akademik secara homes schooling. Coach Indra malah sudah menyiapkan guru privat untuk mereka. Jadi, tidak ada alasan meninggalkan bangku sekolah kendati mereka sibuk bermain bola untuk mengharumkan nama bangsa.
Para punggawa Timnas U-19 merasa panik juga ketika mendengar bahwa harus menjalani home schooling di tengah padatnya aktivitas bermain sepak bola, terlebih Paulo yang terlihat sangat stres karena sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional, sementara ia belum merasa siap.
Namun, akhirnya Paulo dan para punggawa Timnas lainnya mampu melewati berbagai rintangan yang datang mengadang. Selain lulus dalam ujian nasional, mereka juga berhasil mengharumkan nama Indonesia atas kemenangan-kemenangan yang berhasil diraihnya.
Buku komik yang sangat ringan namun lumayan asyik ini mengisahkan perjalanan para punggawa Timnas U-19 meraih mimpinya. Khususnya kisah tentang sosok gelandang bernomor punggung 17, yakni Paulo Sitanggang.
“Jika kita tidak pernah merasakan sakitnya jatuh, kita tidak akan menghargai proses berdiri” (hal 120).
***
Judul Buku : Garuda 19: Paulo Sitanggang
Penulis: Ai Chan & Kickers Arsyad
Penerbit: Bentang Komik
Cetakan: I, September 2014
Tebal: 124 halaman
ISBN: 978-602-1383-18-6
*cover buku koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H