Bagi sebagian orang, mungkin merasa kesulitan ketika mempelajari bahasa Arab. Hal ini tentu dapat dimaklumi. Karena bisa dibilang, bahasa Arab memang berbeda dengan bahasa-bahasa lain, mulai dari cara penulisannya maupun cara mengucapkannya.
Namun sebenarnya, belajar bahasa Arab tidak terlalu sulit bila kita berusaha mengetahui trik atau kiat-kiatnya. Nah, dalam buku berjudul Panduan Lengkap Belajar Bahasa Arab: Ilmu Nahwu karya Fuad Nikma, seorang pakar Bahasa Arab dari Mesir ini, para pembaca akan dipandu untuk mempelajari bahasa Arab secara praktis dan sistematis.
Dalam kata pengantar penulis dijelaskan, buku ini merupakan bagian serial pelajaran Bahasa Arab Nahwu dan Sharaf. Buku pertama ini, secara khusus membahas kaidah-kaidah tata bahasa Arab Nahwu. Kaidah Nahwu secara spesifik menentukan kedudukan setiap kalimah (kata) di dalam jumlah (kalimat) dan bentuk akhir setiap kalimah serta bagaimana cara meng-i'rab-nya. Kaidah nahwu juga melihat setiap kalimah dari sisi mu'rab (perubahan bentuk akhir kata disebabkan perubahan kedudukannya dalam kalimat) atau mabni (bentuk akhir kata tidak berubah sekalipun kedudukannya dalam ucapan berubah).
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan ilmu Nahwu? Ilmu Nahwu adalah sekumpulan kaidah untuk mengetahui dan menjelaskan (meng-i'rab) kedudukan serta bentuk akhiran setiap kalimah (kata) di dalam jumlah (kalimat). Perlu diingat, yang dimaksud dengan "kalimah"dalam kaidah bahasa Arab adalah "kata" dalam pengertian bahasa Indonesia. Sedangkan "kalimat" yang kita kenal dalam bahasa Indonesia diistilahkan dalam bahasa Arab dengan "jumlah". Dalam bahasa Arab, ada beberapa "kalimah" yang bentuk atau pengucapan akhirannya bisa berubah-ubah tergantung kedudukan atau fungsinya dalam "jumlah" (halaman 1).
Dalam bahasa Arab kita akan mengenal tentang fi'il. Definisi fi'il adalah setiap kata yang menerangkan terjadinya sesuatu pada waktu tertentu. Ditinjau dari perubahan bentuk (tashrif) dan waktu terjadinya, fi'il dibagi menjadi tiga, yakni fi'il madhi, fi'il mudhari' dan fi'il amr (keterangan mengenai perubahan bentuk kata fi'il akan diterangkan dalam juz kedua dalam buku ini ketika membahas kaidah-kaidah Sharaf). Sementara bila ditinjau dari kaidah Nahwu, fi'il dibagi menjadi dua bagian, yakni Mu'rab dan Mabni (halaman 187).
Ketika mempelajari bahasa Arab, kita juga akan diperkenalkan dengan istilah uslubul qosam atau kalimat sumpah. Uslubul qasam termasuk bagian dari uslub taukid (kalimat penegas). Uslub qasam tersusun dari adat qasam (perangkat sumpah), muqsam bih (objek sumpah) dan jawab qasam (jawaban sumpah). Penjelasan lebih lanjut tentang tiga bagian uslub qasam bisa Anda baca dalam buku ini (halaman 254).
Terbitnya buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu panduan penting bagi siapa saja yang ingin mempelajari bahasa Arab. Fuad Nikma, dalam kata pengantarnya menjelaskan bahwa buku yang ada di tangan Anda ini merupakan intisari yang memadai dan rujukan yang penting bagi para mahasiswa fakultas Bahasa Arab, Sastra, Komunikasi, dan para pelajar di berbagai jenjang sekolah. Memberikan gambaran yang jelas, menyeluruh dan sistematis tentang semua kaidah Nahwu, sekaligus mengumpulkan dan menata pengetahuan yang tercecer dalam pikiran.
***
Judul Buku: Panduan Lengkap Belajar Bahasa Arab: Ilmu Nahwu  Â
Penulis: Fuad Nikma
Penerbit: Turos