Mohon tunggu...
Sam Edy Yuswanto
Sam Edy Yuswanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Hobi membaca dan menulis

Mukim di Kebumen. Karya tulisnya tersebar di berbagai media cetak dan online, lokal hingga nasional seperti Kompas Anak, Republika, Jawa Pos, Koran Jakarta, Radar Surabaya, Radar Bromo, Radar Banyumas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Merapi, Minggu Pagi, Lampung Post, Analisa, Bangka Pos, Kartini, Nova, dll.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pernikahan dan Segala Suka Dukanya

23 September 2014   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:51 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan impian yang telah sejak lama tersusun rapi dalam benak Gina, batal total saat menghadapi keluarganya yang sama sekali tak setuju dengan konsep pernikahan ala Gina yang super simpel namun romantis dan tak mengundang banyak orang. Keluarga Gina menginginkan konsep pernikahan sebagaimana umumnya yang meriah, mengundang saudara, teman dan kolega yang jumlahnya bikin kepala Gina mendadak terasa pening.

Well, kendati konsep pernikahan impian Gina tak sesuai dengan bayangan benaknya, tapi sejak hari sakral itu, ia menemukan pelajaran berharga, bahwa yang paling penting dalam sebuah pernikahan bukanlah pestanya, melainkan dengan siapa kita menikah. Ia merasa sangat bahagia karena pada akhirnya dapat bersanding dengan Bara, lelaki tampan yang dicintai dan juga mencintainya. Ia sangat berharap, semoga hari-harinya akan semakin indah karena sejak hari itu ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama lelaki yang ia cintai.

Namun, ternyata usai menikah, banyak sekali hal-hal tak terduga yang ujung-ujungnya menciptakan riak-riak kecil bahkan bisa menjadi gelombang besar yang dapat mengkaramkan bahtera pernikahannya yang baru saja mulai berlayar. Ya, pernikahan memang sangat tepat diibaratkan seperti sebuah perahu yang tak pernah terlepas dari ombak bahkan badai yang siap menenggelamkannya jika si penumpang tak pandai melajukan perahunya dengan baik.

Rupanya benar kata orang-orang, bahwa pribadi pasangan kita yang sebenarnya baru akan terlihat setelah menikah. Sungguh, Gina tak menyangka, jika banyak sekali sisi lain Bara yang tak ia ketahui sebelum menikah. Misalnya, kebiasaan buruk tidurnya yang lelap banget, susah dibangunin, suka ngorok dan ternyata suka kentut sembarangan.

Perbedaan karakter yang begitu mencolok benar-benar harus dihadapi sekaligus ditoleransi oleh pasangan yang baru mulai menapaki tangga pernikahan itu. Gina yang super rapi dalam segala hal, harus berhadapan dengan Bara yang terkadang jorok dan malas merapikan kamar.

Demikian juga Bara, yang harus menghadapi sifat Gina yang cerewet dan hobi banget belanja. Ditambah lagi, ia harus berpura-pura bersikap manis dan memaksa lidah dan perutnya agar mau kompromi saat tengah menikmati masakan Gina yang tidak keruan rasanya. Ya, ia terpaksa berbohong dengan mengatakan masakan Gina sangat enak agar istrinya tidak tersinggung. Sementara itu, Gina terpaksa bela-belain belajar memasak dengan susah payah hanya demi membahagiakan suaminya. Padahal, sebelumnya ia paling alergi jika berhubungan dengan alat-alat dapur.

Beragam konflik terus mewarnai pernikahan Gina dan Bara yang masih seumur jagung. Misalnya kecemburuan Bara saat melihat Gina tengah dipegang-pegang oleh sahabat lelakinya yang ternyata adalah Gay. Dan sebaliknya, Gina yang mencemburui Elsa, mantan pacar Bara yang ternyata bekerja satu kantor dengan Bara, dan lain sebagainya.

Sederet konflik yang mewarnai dalam setiap pernikahan sejatinya ibarat racikan bumbu yang akan melezatkan sebuah masakan. Melalui sederet konflik, setiap pasangan (jika mampu mengatasinya dengan baik dan bijak) justru akan menjadi lebih banyak belajar tentang caranya menjadi lebih dewasa, menghormati satu sama lain, sekaligus belajar tentang arti keikhlasan dan kesabaran.

Novel ini cukup memikat karena bahasanya ringan, mengalir, ceplas-ceplos, dan penuh kekonyolan yang membuat saya sesekali tak kuasa menahan tawa saking lucunya membaca sekaligus membayangkan adegan-adegan konyol pasangan pengantin muda yang tengah merajut pernikahan yang damai dan bahagia.

Novel ini cocok dijadikan bacaan menghibur sekaligus referensi penting bagi para pasangan muda yang baru atau hendak melangsungkan pernikahan.

***

Judul Buku: Yummy Tummy Marriage

Penulis: Nurilla Iryani

Penerbit: Bentang Pustaka

Cetakan: I, Februari 2014

Tebal: xi + 270 halaman

ISBN: 978-602-291-009-1

*cover buku koleksi pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun