Siapa yang tidak tahu Tarot? Iya, Kartu Tarot adalah satu dek kartu berjumlah 78 kartu yang berbeda-beda jenisnya dan dipakai oleh peramal untuk meramalkan nasib anda.Â
Pada waktu dulu, kita akan sangat jarang menemui komunitas yang dalam aliran ramal-meramal, khususnya dalam kartu Tarot, tapi sekarang, sudah mulai banyak yang mencoba membuat komunitas tarot khususnya di Surabaya dan salah satunya bernama Komunitas FULLMOON
Komunitas FULLMOON, komunitas Tarot satu ini, ternyata pertama kali dibuat oleh P.Ariyan (Foto Kiri) sendiri, dan lama-kelamaan ternyata terdapat beberapa anggota yang ikut kedalamnya dan akhirnya jadi komunitas.
Diberikan nama Fullmoon, "diharapkan biar, yang masuk (ikut) bisa tahu jalannya kemana", kata P. Ariyan saat ditanya.
Dalam komunitas Fullmoon ini, kita akan disuguhi pemandangan dimana, mereka berdiskusi untuk membacakan arti isi kartu Tarot, kemudian diskusi tersebut kadang-kala berubah arah ke pembicaraan lainnya (dunia gaib, aplikasi kartu Tarot online, dll).Â
Dan ini adalah pemandangan biasa yang terjadi di dalam komunitas ini pada saat Gathering di Sutos (Surabaya Town Square) (sebelum terdampar Korona).Â
Dan sekarang, Gathering dilakukan melalui Google Meeting, rutin setiap hari Jum'at pada Minggu Ke 2 dan ke 4. Gathering dilakukan demi menyambung rasa silaturahmi sesama anggota dan golongan umum.
Selain Gathering, komunitas ini juga rutin membuka Workshop bagi siapa saja yang ingin belajar bagaimana menggunakan dan membaca tarot, serta GRATIS khususnya bagi Pelajar juga Mahasiswa. Tidak hanya itu, dalam Workshop juga, kadang kala komunitas ini memberikan layanan membaca kartu Tarot secara Gratis pula.
Apakah harus berpengalaman dalam Tarot untuk ikut komunitas?
Jawabannya tidak, semua orang/umum bisa ikut masuk ke komunitas Fullmoon ini, karena komunitas ini dibuat sebagai komunitas sharing mengenai tarot itu sendiri dalam hal artistik Tarot, Psikologi hingga yang ingin belajar ilmu Tarot. "Saya tidak menyuruh mereka (anggota) agar bisa menjadi peramal semua, bebas, terserah  mereka", Kata P. Ariyan.