Manchester United vs Southampton.
0-1 Valery 26
1-1 Andreas 53
2-1 Lukaku 59
2-2 Ward-Prowse 75
3-2 Lukaku 88
Romelu Lukaku mengisnpirasi comeback sensasional United, setelah tertinggal di babak pertama, dan pertandingan seperti akan berakhrir imbang, Lukaku berhasil mencetak gol keduanya di penghujung pertandingan yang berhasil memenangkan laga sulit melawan Southampton.
Comeback ini mengingatkan era Sir Alex Ferguson. Era di mana United bermain pantang menyerah hingga peluit akhir berbunyi. Bukan hal yang aneh jika United di masa jayanya mampu mengembalikan keadaan. Bahkan dengan skor yang gila.
Oke lah itu memang masa lalu. Tapi ditangan Ole Gunnar Solskjaer sepertinya United tercium bau mental ala Sir Alex. Ole sedang menuju ke arah sana. Dan ada potensi besar. Yang dibutuhkan sekarang adalah konsistensi.
Well, kita ke aktor utama. Lukaku.
Diawali Andreas Pereira berhasil mencetak gol indah penyama kedudukan. (Padahal sebelum pertandingan, saya memprediksi Andreas bakal terbuang di musim depan. Sejauh ini, ini penampilan terbaik Andreas). Dan lalu Lukaku berhasil mencetak brace. Pencapaian yang jarang terlihat musim ini. Musim ini memang terbilang sulit, bahkan sulit untuk semua pemain.
Jika kamu adalah seorang striker. Maka wajar jika dibanding-bandingkan dengan Lionel Messi. Penyerang terbaik dalam pencapaian gol. Mesai tidak punya kepala maut. Tidak punya kaki kanan yang menawan. Tapi dia bisa menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Barcelona. Di dalam figur lain juga ada Cristiano Ronaldo. Pemain terlengkap yang pernah ada, kaki kanan, kaki kiri dan kepala yang sama hebatnya. Pencetak gol terbaik bersama Messi sampai abad ini.
Nah, semalam Lukaku sukses mencetak dua gol. Dan dua-duanya menggunakan kaki kanan. Kaki yang bukan favoritnya. Lukaku menemukan harinya.
Absennya Anthony Martial, Juan Mata, disusul Alexis Sanchez kemudian membuat Ole menggeser Marcus Rashford lebih ke sisi. Dan ini berkah buat Lukaku yang lebih bisa beroperasi di penyerang tengah. Walau bagaimana pun Lukaku adalah penyerang tengah murni. Lukaku bermain lebih tradisional. Meski punya fisik besar, tapi punya pergerakan yang cerdik. Kemampuannya mencari ruang dan insting golnya kali ini lebih jitu.
Fans United merindukan Lukaku yang seperti ini. Klinis mencetak gol. Kembali rajin selebrasi. Kebahagiaan Lukaku adalah kegembiraan fans.