Mohon tunggu...
Samsudin
Samsudin Mohon Tunggu... Administrasi - Sebagai Mahasiswa

Mahasiswa STIT Muhammadiyah Pacitan Semester II

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyoal Sekolah Mahal Jadi Incaran

2 Agustus 2019   16:16 Diperbarui: 2 Agustus 2019   16:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pacitan - Pendidikan merupakan hal penting dalam hidup ini. Biaya sekolah anak sekarang tidak lah murah. Apalagi bila orang tua menginginkan agar anaknya mendapatkan pendidikan terbaik di sekolah yang mahal. Tapi sebetulnya, apa sih beda sekolah mahal dengan sekolah umum lainnya?

Salah satu sekolah Swasta yang ada di Pacitan menyatakan memiliki kurikulum yang terintegerasi dengan program pemerintah yang dikolaborasi dengan kurikulum yang dimiliki sendiri. Umumnya yang lagi ngetrend yakni Sekolah yang berbasis Islam, Alam dsb.

Sekolah-sekolah tersebut menerapkan sistem bilingual, yakni bahasa Indonesia dan Inggris. Menggunakan pendekatan pendidikan belajar aktif (active learning).

Dengan metode pembelajaran aktif ini, siswa memiliki pengalaman langsung dengan guru, objek, kejadian, gagasan. Minat dan pilihan anak menjadi perhatian utama di program Sekolah tersebut. 

Kurikulum Sekolah tersebut memfasilitasi para siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan dunia dan orang-orang di sekitar mereka.

Para siswa akan diajarkan ilmu dasar seperti memperoleh membaca, menulis dan berhitung. Para murid juga diajarkan untuk mengembangkan inisiatif, keterampilan pribadi, kepemimpinan dan pribadi yang lebih kreatif, serta keterampilan manajemen.

Untuk diketahui, sekolah swasta yang memiliki jaringan di wilayah itu mematok biaya untuk uang pangkal masuk Sekolah Dasar (SD) hingga mencapai Rp 10 juta. Sementara biaya bulanannya sebesar Rp 250 ribuan.

Nominal itu tergolong mahal bagi para warga Pacitan, Namun dengan alasan untuk Investasi masa depan. mereka rela untuk bergabung di Sekolah-sekolah tersebut. dan sekarang bisa dirasakan dampaknya bagi sekolah-sekolah Negeri di Pelosok desa yang jumlahnya kian lama semakin sedikit peminatnya.

Gaya Hidup para orangtua juga sebagai alasan yang pasti menyekolahkan anaknya di Sekolah Mahal.

Padahal banyak Faktor yang mempengaruhi suksesnya pendidikan terhadap Anak, Mulai dari Keluarga, Lingkungan juga Sekolah. jadi meskipun di Sekolah mahal seandainya ketiga hal tersebut tidak Singkron, maka tidak Akan berhasil.

Hanya saja Sekolah Swasta biasanya memiliki Program unggulan yang menarik perhatian Warga, seharusnya sekolah Negeri juga ikut bersaing didalamnya. Sam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun