PENDIDIKAN INDONESIA DI MASA PANDEMI
Â
Seperti yang kita ketahui tanggal 2 mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia, dimana sebagian besar masyarakat indonesia ikut merayakan dan memberikan kalimat-kalimat harapan terhadap pendidikan yang ada di Negeri ini.
 Namun ternyata, mereka lupa bahwa masih ada isu pendidikan yang tidak pernah usai dan selalu dilewatkan. Lalu bagaimana sebenarnya potret pendidikan di indonesia saat ini ?
Di era Revolusi 4.0 ini semua peradaban di Indonesia mengalami perubahan. Terutama saat pandemi Covid-19 melanda semua orang dituntut untuk berubah, termasuk kelangsungan pendidikan yang ada di indonesia. menurut data terakhir  dalam riset pendidikan di tahun 2020, pendidikan di Indonesia ini masuk ke dalam peringkat 70 dari total 93 negara yang diurutkan. Salah satu perubahan di dunia pendidikan pada masa pandemi yaitu berubahnya sistem pendidikan di indonesia yang semula tatap muka harus digantikan dengan daring atau jarak jauh. Beberapa permasalahan yang terjadi saat pendidikan di indonesia berusaha mengimplementasikan pembelajaran daring yaitu mengenai :
Efektifitas Teknologi Dalam Mengganti Peran Pengajar
Pembelajaran daring yang dilakukan mungkin tidak lepas dari peran teknologi didalamnya. Kemajuan teknologi  mempermudah kehidupan saat ini terutama di bidang pendidikan. Namun yang perlu dipertanyakan adalah bahwa efektif kah teknologi dalam mengganti peran pengajar? ternyata beberapa opini mengatakan bahwa secanggih apapun teknologi yang dibuat untuk kelangsungan pendidikan di indonesia tetap tidak dapat menggantikan peran pengajar didalamnya. Seperti yang kita ketahui kecanggihan teknologi itu hanya sebuah alat yang memberikan informasi sedangkan pentingnya pengajar bukan hanya sebatas profesionalisme untuk memberi ilmu pengetahuan, namun lebih jauh dari itu seorang pengajar yang baik dapat mendidik dan membentuk karakter peserta didik nya agar memiliki rasa kepedulian yang tinggi dan memberikan kehangatan yang tidak didapatkan dengan sekedar megikuti perkembangan teknologi saja.
Tantangan Dunia Kependidikan di Masa Pandemi
Apresiasi sebesar-besarnya kepada pengajar, guru, dan semua tenaga pendidik di Indonesia yang tetap semangat untuk terus memberikan ilmu pengetahuan di masa yang sulit seperti saat ini. Jelas bahwa masa pandemi ini memunculkan tantangan tersendiri, pembatasan sosial dimana mana, sarana pendidikan yang ditutup menimbulkan banyak kesulitan bukan hanya pemerintah saja tetapi peran tenaga pendidik dan peserta didik yang terkena dampaknya. Dari jumlah pelajar yang tersebar luas di wilayah Indonesia tidak sedikit dari mereka yang mengalami beberapa hambatan, seperti kendala ketiadaan handphone atau akses jaringan yang kurang bagus di berbagai daerah, terlebih bagi pelajar yang berada di pedalaman yang masih susah sinyal, ini menimbulkan masalah yang harus diperhatikan mengenai diberlakukannya sistem pembelajaran jarak jauh seperti saat ini. Oleh karena itu, salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu ada pada peran masyarakat terutama orang tua yang berada di sekitar pelajar.
Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan Indonesia bahwasanya "setiap orang menjadi guru, dan setiap rumah menjadi sekolah". Hal inilah yang perlu dipahami bahwa dimana saja dan oleh siapa saja. Semua orang bisa menjadi guru untuk orang lain, semua orang bisa memberikan ilmu yang mereka punya dan membagikan pengalaman yang tidak pernah mereka sia-siakan untuk dijadikan pelajaran.
Oleh karena itu, di masa pandemi ini untuk menunjang kelangsungan pendidikan di indonesia terlepas dari peran teknologi yang ada maka semua orang harus memiliki kesadaran untuk membuat gerakan agar proses pendidikan tidak terhenti meskipun dihadapkan oleh berbagai kendala. Kita harus mampu beradaptasi dengan baik agar dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi juga diharapkan bisa lebih memahami tentang dampak baik dan buruk yang dihasilkan dari perkembangan teknologi yang ada, hal inilah yang akan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan di masa pandemi Covid-19.