Mohon tunggu...
Salwa Refianisa
Salwa Refianisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa aktif di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengulik Fenomena Terapi Su Jok Warna yang Beredar di Masyarakat: Benarkah Menyembuhkan Dibandingkan Melakukan Pengobatan?

8 November 2023   11:10 Diperbarui: 8 November 2023   11:24 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bunga Surga. Terapi Warna-Sujok., 01.25, 2021

Tahukah kamu Terapi Su Jok merupakan bentuk terapi alternatif pelengkap yang dikembangkan oleh profesor Korea Selatan Park Jae Woo pada tahun 1987. Tujuan dari terapi ini adalah mengembalikan keseimbangan dan mempercepat penyembuhan tubuh dengan menggunakan keselarasan antara tangan atau kaki dan seluruh tubuh. 

Metode Su Jok pada umumnya terdiri dari dua jenis terapi, yaitu terapi korespondensi dan terapi energi. Terapi Su Jok dilakukan dengan merangsang pijatan dan mengaplikasikan warna, magnet, manik-manik dan teknik lainnya pada titik-titik di tangan dan/atau kaki berdasarkan letak organ. Dan untuk teknik warna menggunakan metode terapi korespondensi yang sesuai diterapkan untuk mengaktifkan titik-titik di tubuh, termasuk tangan dan kaki. 

Fenomena Terapi warna yang beredar di masyarakat disebut juga dengan chromotherapy, dan biasa disebut juga dengan terapi komplementer. Ini adalah sistem pengobatan alternatif di mana warna dan frekuensi energiknya digunakan untuk memperbaiki ketidakseimbangan psikologis atau fisik. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan warna-warna yang bersentuhan langsung dengan permukaan kulit seperti spidol. 

Energi warna-warni merangsang kelenjar pituitari dan pineal saat memasuki tubuh kita. Hal ini mempengaruhi produksi hormon tertentu, yang pada gilirannya mempengaruhi berbagai proses fisiologis. Inilah sebabnya mengapa warna mempunyai pengaruh langsung terhadap pikiran, suasana hati, dan perilaku kita. 

Penelitian terkait terapi warna ini pernah dilakukan oleh Novita pada tahun 2013 di dalam jurnal Ilmiah Psikologi Terapan yang berjudul ‘Terapi Warna Untuk Mengurangi Kecemasan”. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa terapi warna dengan warna hijau dan biru dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan pada mahasiswa. Berdasarkan penelitian ini, terapi warna dipercaya dapat dilakukan sebagai terapi alternatif dalam mengurangi kecemasan. 

Namun, dalam Terapi Su Jok penerapan nya di gabungkan dengan penempatan warna-warna di titik-titik pada tangan dan kaki yang berhubungan dengan bagian organ tubuh manusia. 

Cara terapi ini bekerja ketika salah satu bagian tubuh mengalami penyakit, akan terjadi pancaran gelombang listrik ke titik yang ada di tangan dan kaki. Dengan memberikan stimulasi seperti pemberian warna yang sesuai, dipercaya memiliki gelombang tertentu yang diterima oleh tubuh melalui jalur energi. 

Warna yang sering digunakan dalam Terapi Su Jok ini juga bermacam-macam. Namun, yang sering digunakan yaitu merah, biru dan hijau juga dipercaya memiliki fungsi yang berbeda-beda. 

Warna merah sifatnya menstimulasi dan menghangatkan. Didalam tubuh manusia warna ini mengontrol chakra di dasar tulang belakang dan mewakili pengaruh besar terhadap kesehatan dan vitalitas. 

Warna hijau dianggap memiliki kekuatan untuk penyembuhan dan kemampuan untuk menenangkan dan menyegarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun