Pendidikan merupakan upaya memberikan pelatihan kepada individu agar mempunyai kecerdasan dan akhlak yang berguna bagi kehidupannya di lingkungan masyarakat yang akan mendatang. Melalui pendidikan, individu akan mendapatkan pengetahuan (Sari, W. N., & Faizin, 2023). Pendidikan memuat banyak pembelajaran. yaitu interaksi kedua belah pihak dalam kegiatan belajar di lingkungan belajarnya. Pendidikan pertama yang diterima oleh anak adalah dari orang tuanya. Peran orang tua merupakan faktor utama dalam mengembangkan perilaku anaknya. Pendidikan dasar yang diberikan orang tua sejak dini sangat berpengaruh terhadap masa depan anak. Dapat dikatakan bahwa pendidikan awal seorang anak dimulai dari lingkungan keluarganya, tidak hanya sebagai pendidikan awal tetapi orangtua juga merupakan pendidik utama bagi sang anak. Pola asuh yang diberikan orang tua sejak dini memberikan dampak bagi perilaku sosial anak di lingkungan masyarakat(W. N. Sari, 2022).
Usia dini merupakan usia di mana usia yang tepat untuk diberikan berbagai konsep kehidupan sebagai bekal di kehidupan selanjutnya. Anak usia dini adalah anak yang memiliki sifat unik karena di dunia ini tidak ada satupun yang sama, meskipun lahir kembar, mereka dilahirkan dengan potensi yang berbeda, memiliki kelebihan, kekurangan, bakat, dan minat masing-masing. Perilaku anak juga beragam demikian pula cara belajarnya. Masa usia dini merupakan masa peletakan Dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak(opah arifuddin, 2021).
Nasional Association For The education of Young children (NAEYC) yaitu asosiasi para pendidik anak yang berpusat di Amerika, mendefinisikan rentang usia anak usia dini berdasarkan perkembangan hasil penelitian di bidang Psikologi perkembangan anak yang mengindikasikan bahwa pola umum yang dapat diprediksi menyangkut perkembangan yang terjadi selama 8 tahun pertama kehidupan anak. Naeyc membagi anak usia dini menjadi 0-3 tahun, dan 6-8 tahun. Menurut definisi ini anak usia dini merupakan kelompok manusia yang berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan titik Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini adalah individu yang unik yang memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif, sosial emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut(Suryana, Dadan, 2014).
Perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau berperilaku dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi dimasyarakat yang sesuai dengan tuntunan sosial. Kempuan sosial itu sendiri bisa didapatkan atau diperoleh pada lingkungan. Emosi anak berbeda-beda, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sikap, cara, dan kepribadian orang tua dalam memelihara, mengasuh, dan mendidik anaknya.Meski sosial dan emosional adalah sesuatu yang berbeda, tetapi sebenarnya aspek sosial emosional ini tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan karena aspek ini saling bersinggungan satu sama lain.
Perkembangan sosial seorang anak sangat tergantung pada individu anak, peran orang tua, lingkungan masyarakat dan termasuk lembaga sekolah (TK) (Mayar, 2013). Perkembangan sosial emosional anak juga akan mempengaruhi proses dalam kehidupan anak nantinya, penerapan pola asuh yang konsisten akan membawa dampak yang besar dalam membentuk karakter anak. Pola asuh terhadap anak terdiri dari empat macam yaitu pola demokratis, permisif, otoriter, dan penelantar. Penerapan pola asuh utamanya dilakukan oleh seorang ibu karna didalam islam ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anak.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.137 Tahun 2014 bahwasanya perkembangan sosial emosional anak usia 4 – 5 tahun dikatakan berkembang sesuai harapan jika anak mampu memahami peraturan dan disiplin; menunjukan sikap mandiri dalam memilih kegiatan; mau berbagi, menolong, dan membantu teman, menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif, dan memiliki rasa empati dengan teman.
Dalam mengembangkan kemampuan dasar anak, peran pola asuh orang tua akan menentukan hasil dari apa yang sudah diterapkan oleh orang tua tersebut kepada anaknya. Tujuan dari perkembangan sosial anak adalah membantu dan mempermudah anak untuk memulai bersosialisasi dengan orang orang yang ada disekitar anak yaitu orang tua, guru, saudara, dan teman sebaya. Dan untuk membantu anak bergaul dengan lingkungan baru (Setyaningsih, S., & Sugiman, 2020).
Referensi
Sari, W. N., & Faizin, A. (2023). Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar pada Kurikulum Merdeka. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(3), 954– 960.
Sari, W. N. (2022). Analisis Komunikasi dalam Pembelajaran Kelas III Berbasis NHT Melalui Transcript Based Lesson Analysis (TBLA). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(2), 943–947.
opah arifuddin, D. (2021). konsep dasar pendidikan anak usia dini. Widina bhakti persada bandung.