Masa remaja adalah masa yang penuh tantangan, penuh semangat yang kuat, dan selalu merasa benar. Karena dimasa remaja, banyak sekali hal positif yang bisa dilakukan. Hal baru yang belum pernah diketahui, akan dicoba dimasa remaja. Seperti mengerjakan hal-hal positif yang bisa bermafaat untuk masa depan.
Namun jika salah dalam melangkah, remaja bisa terjebak dalam pergaulan yang salah, pergaulan yang bebas, dan tentu saja akan memiliki dampak yang besar bagi remaja yang salah dalam melangkah. Mabuk-mabukkan, hamil di luar nikah, dan kenakalan remaja lainnya adalah dampak terburuk yang bisa di alami oleh remaja atau seseorang yang salah dalam melangkah.
Remaja yang sudah salah dalam melangkah, dia akan terjebak ke dalam pergaulan bebas. Jika remaja sudah terjebak ke dalam pergaulan bebas, tentu masa depannya sudah tidak menarik lagi, masa depan yang suram, mengalami depresi, bahkan yang paling buruk, bisa menyebabkan bunuh diri.
Pergaulan bebas merupakan satu fenomena yang marak muncul di kalangan remaja, umumnya bukan lagi di remaja perkotaan, bahkan sudah ke perdesaan serta daerah-daerah terpencil.
Pergaulan bebas artinya pergaulan yang  tanpa batas sehingga menimbulkan beragam dampak negatif.
Fenomena dilapangan yang terjadi sekarang adalah media hiburan yang negatif, pergaulan muda-mudi atau cowok cewek tanpa batas, serta sejumlah sarana lainnya telah memberikan ruang yang cukup rentan bagi remaja untuk terjebak dalam pergaulan bebas.
Kata orang-orang yang santer terdengar "Remaja kalau tidak bergaul, tidak menikmati hidup".
Yang perlu remaja ketahui adalah penyebab remaja butuh pergaulan apakah merupakan suatu kebutuhan, keinginan, atau hanya sekedar ikut-ikutan saja agar tidak ketinggalan dan dibilang sebagai remaja yang tidak gaul.
Secara psikologis pergaulan bebas yang dilakukan di kalangan remaja akan menimbulkan banyak dampak bagi diri remaja yang melakukannya. Di antaranya adalah rasa bersalah, merasa berdosa, rasa malu, rendah diri, bahkan depresi dan merasa tidak berharga dalam hidupnya. Secara psikologisnya remaja yang telah merasa depresi dan tidak berharga hidupnya, tentu secara otomatis akan berdampak terhadap seluruh aktifitasnya. Remaja yang sudah terjebak dalam pergaulan  bebas itu kebanyakan hanya termenung setiap harinya dan sangat lamban dalam merespon stimulus lainnya dari lingkungannya. Dan yang terparah, bisa berhenti sekolah atau kuliah.
Bagaimana sih menjadi remaja yang "cerdas"?
Menjadi remaja berkualitas salah satu poin nya adalah harus "cerdas". Remaja yang cerdas dan memiliki bekal pengetahuan agama yang cukup dan iman yang kuat, hal itu bisa menjadi salah satu filter agar seorang remaja tidak terjebak ke dalam pergaulan bebas.
Ada banyak tawaran yang bisa dilakukan remaja dalam mengisi kegiatan sehari - harinya dengan kegiatan-kegiatan positif di antaranya dengan berorganisasi, mengikutin kegiatan-kegiatan sekolah atau kampus, atau mengikuti komunitas-komunitas yang baik. Seorang remaja harus bisa menjaga diri. Hal ini mampu dilakukan pada remaja yang mempunyai konsep hidup dalam menjalani hidupnya.Â
Orang tua juga berperan penting dalam menanamkan dasar yang kuat pada diri anak, bahwa Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah. Jika konsep hidup yang benar telah tertanam dengan baik pada anak. Maka anak akan memahami jatidirinya, menyadari akan tugas-tugasnya dan tanggung jawabnya, serta mengerti hubungan dirinya dengan lingkungan yang baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H