Jihad Santri, Jayakan Negri merupakan slogan yang diresmikan Kementrian Agama di Hari Santri pada tahun 2023 sebagai visi santri generasi Z ini. Makna dari slogan tersebut ialah bagaimana  seorang santri bisa melek terhadap era digitalisasi, karena era saat ini menjadi tantangan bagi santri. Pada dasarnya santri lebih memfokuskan pada mengaji kitab, menjaga hafalan Al-Qur'an dan menjaga akhlak yang baik. Lalu bagaimana santri dapat melek terhadap digitalisasi, jika santri tidak menggunakan teknologi yang saat ini sudah menjadi makanan bagi Generasi Z.Â
Dua visi diatas menjadi harapan yang diberikan kepada santri agar dapat melanjutkan perjuangan di Indonesia. Harapan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi santri. Meskipun banyak santri yang masih tidak memahami zaman saat ini. Namun santri harus terus belajar untuk mengikuti zaman. Pemahaman santri biasanya akan lebih cepat, dikarenakan selama berada di pondok pesantren santri selalu diajarkan bagaimana kehidupan yang sebenarnya.Â
Selain itu, santri diupayakan untuk melek terhadap era transformasi digital dengan cara literasi digital. cara ini akan mampu mengubah bagaimana eksistensi santri tidak akan dianggap kampungan. Jika dillihat kembali dengan permasalahan diatas, santri melakukan jihad melek terhadap era digitalisasi tidak seharusnya terlepas dari ilmu agama yang telah diajarkan oleh gurunya. Tentunya pembelajaran di pondok pun memiliki gaya baru agar santri dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa melupakan ilmu agama. Padahal perpaduan ilmu agama dengan teknologi yang ada seharusnya tidak menjadi hambatan santri dalam mempelajari ilmu agama lebih dalam.Â
Justru kehadiran ilmu agama dengan kemajuan teknologi akan memberikan banyak manfaat dalam zaman saat ini, karena ilmu agama itu bisa diterapkan diberbagai zaman. Sebagai contoh, kemajuan zaman akan melahirkan pengetahuan yang baru tanpa menghilangkan pengetahuan yang sebelumnya, disini kita dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk dalam penggunaan teknologi. Oleh sebab itu, seharusnya santri generasi saat ini mampu menerapkan progresifitas terhadap pemakaian teknologi untuk menjayakan negaranya.
Dalam progresifitasnya santri generasi Z sekarang seharusnya dapat dilakukan dengan menyebarkan dakwah atau ilmu pengetahuannya yang ia pelajari melalui media sosialnya masing-masing. Sehingga seorang santri akan memluruskan jika terjadi simpang siur dengan pemahaman agama. Dengan adanya berbagai argument yang bertebaran juga pastinya tidak mempengaruhi santri untuk berbuat yang senonoh. Karena hal tersebut yang membuktikan jika santri memiliki prinsip dalam hidupnya dan kehadiran santri dengan kemajuan zaman tidak akan menimbulkan peperangan. Semakin banyaknya santri yang selalu berjuang untuk kemajuan bangsa, tentunya kemerdekaan suatau negara akan terjaga dengan baik. Dengan demikian visi tersebut mampu menjadi jawaban santri dalam menghadapi era digitalisasi di generasi Z saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!