Mohon tunggu...
Salwa Dina Kharista
Salwa Dina Kharista Mohon Tunggu... Mahasiswa - salwa

mahasiswa 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cabang Ulumul Hadits Tentang Urgensi Terhadap Ilmu Rijaalul Hadits

28 Desember 2021   23:49 Diperbarui: 29 Desember 2021   00:00 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berasal dari kedua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijalul hadits membahas perihal sejarah atau biografi perawi hadis serta kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian kualitas perawi. Dengan ilmu tarikh al-ruwah, kita dapat mengetahui kapasitas perawi pada periwayatan hadis. kedua ilmu tadi saling melengkapi, yg mana Ilmu tarikh al-ruwah mengupas segala hal yang berhubungan dengan urusan periwayatan hadits. Adapun pembahasan mengenai periwayatan hadis berasal segi bisa diterima atau ditolak periwayatan dijelaskan pada ilmu al-jarh wa al-ta'dil.

  • Tujuan dan Manfaat Ilmu Rijalul Hadits

Tujuan ilmu rijaalul hadits ialah buat meneliti dan mengetahui apakah dapat diterima atau tidaknya keadaan para tokoh dalam sanad hadits. Ilmu ini membahas perihal periwayatan hadits yg dapat menentukan status sanad hadits yang merupakan urgensi dikuasainya ilmu rijaalul hadits. Periwayatan dapat diterima meskipun belum final bila perawi dalan sanad tadi berkesinambungan antara pengajar dan siswa atau biasa dianggap menggunakan muttasil serta dapat dipercaya atau biasa diklaim tsiqah.

Manfaat yg didapat asal menyelidiki ilmu rijalul hadits adalah dengan ilmu ini, kita bisa mengetahui keadaan para perawi yg mendapatkan hadits asal rasulullah Saw. serta keadaan para perawi yg menerima hadits berasal teman dan seterusnya. Manfaat menelaah ilmu ini yang aku bisa dari beberapa sumber diantaranya:

  1. Menjadi indera untuk mengetahui apakah hadits tadi dapat diterima atau ditolak.

  2. Menjadi pemberi pengetahuan tentang hadits yg lebih dahulu datang dan hadits yang tiba setelahnya.

  3. Menjadi sumber pengetahuan ihwal tersambung atau terputusnya sanad pada sebuah hadits guna menyikapi data-data perawi hadits.

  4. Bisa mengetahui perilaku serta pandangan para pakar hadits yang sebagai kritikus terhadap perawi yang menjadi sanad hadits serta sikap mereka dalam menjaga orientisitas hadits.

  5. Menyampaikan pengetahuan ihwal kualitas dan otensitas hadits.

  • Kitab-Kitab Ilmu Rijalul Hadits

Kitab ihwal ilmu rijaalul hadits timbul setelah pertengahan abad ke-2. Karya tulis ulama yg pertama pada hal ini artinya buku At Tarikh yg ditulis oleh Al Laits bin Sa'ad (wafat 175 H) dan kitab Tarikh yang disusun oleh Imam Abdullah bin Mubarak (wafat 181 H). Imam adz Dzahabi menjelaskan bahwa Al Walid bin Muslim (wafat 195 H) juga memiliki sebuah buku Tarikh Ar Rijaal, kemudian secara berturut-turut muncul karya-karya tulis lainnya dalam ilmu ini, dimana sebelum masa kodifikasi pembahasan tentang perawi hadits serta penerangan hal perihal mereka hanya bersifat ekspresi (musyafahah), yg mana kemudian ditransfer sedemikian rupa oleh para ulama asal masa ke masa.

Kitab yg disusun pada ilmu ini banyak macamnya. Ada riwayat yg hanya membuktikan secara singkat dari sahabat Nabi, dan ada yg menandakan riwayat hidup rawi tersebut secara lengkap. Ada juga yg menjelaskan para rawi yang dipercayai (siqah) saja. ada yg menandakan riwayat-riwayat para rawi yang lemah-lemah, atau para mudallis, atau para penghasil hadis maudu'. Dan terdapat yang menjelaskan sebab dicatat adil dengan menyebut istilah-istilah yang dipakai buat itu serta martabat-martabat perkataan.

Kitab rijaal ini pertama kali ada hanya tiga buah yg berada di kurang lebih penghujung abad 2 H serta pertengahan abad tiga H, sehabis itu menjadi banyak dan meluas. Ketiga buku tadi antara lain:

  1. Buku-buku Tawarikh beradab (sejarah kota-kota/negeri-negeri), yang memuat biografi para ruwaat (rijalul hadits) di suatu negeri/kota tertentu. Ilmu ini mulai timbul pada paruh ke 2 berasal abad 3 H.
  2. Kitab -buku Ma'rifatul Asmaa wa Tamyiizuha (pengenalan terhadap nama-nama perawi serta cara membedakannya). Ilmu ini ada relatif belakangan dari yg lainnya, yaitu selesainya jumlah periwayat asal yg lainnya, yaitu selesainya jumlah periwayat hadits semakin poly, dan nama kuniyah serta nasab mereka banyak yang serupa sehingga dibutuhkan pembedaannya.
  3. buku-buku biografi rijaal al hadits yang ada di suatu kitab hadits atau beberapa buku hadits eksklusif. kitab -kitab ini ada belakangan serta mulai meluas setelah abad 5 SH.

Jadi dapat disimpulkan sesudah menelaah ilmu rijaalul hadits, bahwa ilmu ini berguna untuk mengetahui wacana para perawi yg terdapat pada strata sanad hadis. dengan mengetahui para perawi itu akan dapat mencegah terjadinya pemalsuan hadis, penambahan matan hadis, jua bisa mengetahui tingkatan keshahihan tiap-tiap hadis yg ditemui. menggunakan ilmu ini kita bisa mengetahui, keadaan para perawi yg menerima hadits berasal Rasulullah dan keadaan perawi yg menerima hadits asal teman serta seterusnya. dan jua menggunakan ilmu ini, bisa dipengaruhi kualitas dan strata suatu hadis dalam konflik sanad hadits.

Demikian essay tentang salah satu cabang hadits yaitu ilmu rijaalul hadits ini saya buat. Segala kekurangan dan kesalahan yg terdapat di essay ini mohon dimaklumi, maka asal itu saran dan kritikan yg membentuk asal pembaca sangat diharapkan supaya ke depannya penulis menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun