Mohon tunggu...
Salwa Shalihah
Salwa Shalihah Mohon Tunggu... Freelancer - Stei sebi

Saya seorang mahasiswa stei sebi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Melihat Lebih Dalam: Kisah Maryam, Kelahiran Nabi Isa, dan Menyelusuri Fakta di Perayaan Natal

27 Desember 2023   08:24 Diperbarui: 27 Desember 2023   08:26 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Dalam perjalanan eksplorasi kisah kelahiran Nabi Isa, kita dihadapkan pada cerita yang begitu kaya dan penuh makna. Maryam, seorang wanita suci dari Bani Imran, tidak hanya mengalami perjalanan spiritualnya ke Baitul Maqdis, tetapi juga menemukan berkah dalam ibadah, termanifestasi dengan mendapat buah di samping mihrabnya. Inilah keindahan narasi yang terungkap dalam ayat QS Maryam: 10 dan 37.

Namun, fokus utama narasi ini melibatkan kelahiran Nabi Isa A.S., seorang anak yang mampu berbicara, lahir di bawah pohon kurma. QS Maryam/19:23 membawa kita ke momen yang penuh tekanan, di mana Maryam mengeluh dan merasakan ketidakpercayaan karena mengandung tanpa ikatan pernikahan. Tidak hanya itu, dia juga dihadapkan pada celaan dari kaum Bani Israil. Allah memberikan teguran dan petunjuk dengan memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan pangkal pohon kurma. Sebagai jawaban luar biasa, pohon itu menghasilkan buah kurma matang, menjatuhkannya sebagai makanan untuk Maryam (QS Maryam: 25). Tempat kelahiran Nabi Isa A.S. disebutkan terjadi pada bulan Juni, Juli, atau Agustus.

Melampaui keajaiban kelahiran ini, artikel ini juga merambah ke dalam kontroversi seputar perayaan Natal. Terlepas dari mitos yang menghubungkannya dengan salju, pohon cemara, dan pertukaran kado, kita menyelidiki bahwa kelahiran Nabi Isa terjadi di Palestina pada musim hujan bulan Desember. Ini memicu pertanyaan mendalam tentang keterkaitan perayaan Natal dengan konteks sejarah yang sebenarnya.

Dengan menyajikan perspektif yang mendalam pada kisah Maryam dan kelahiran Nabi Isa, artikel ini juga menjadi panggung refleksi keislaman terkait perayaan Natal. Pencerahan ini memperkaya pemahaman kita tidak hanya tentang sejarah keagamaan, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan makna mendalam dari setiap elemen dalam kisah ini dan bagaimana hal tersebut dapat membentuk pandangan kita terhadap perayaan-perayaan agama secara umum."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun