Mohon tunggu...
salwaazkia
salwaazkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apotek Tempat Tepat Pembelian Obat

30 Desember 2024   18:37 Diperbarui: 30 Desember 2024   18:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apotek dan apoteker adalah dua hal yang sangat berkaitan. Meskipun apoteker tidak hanya bekerja di apotek namun apoteker sudah sangat identik dengan apotek. Apoteker merupakan suatu profesi yang dilakukan seorang professional yang dicapai dengen melewati ujian kompetensi kompetensi tertentu dibidang obat-obatan dan pelayanan. Sedangkan apotek sendiri adalah tempat dimana kita bisa membeli berbagai obat baik dengan resep dokter maupun tidak. Apotek harus memilki izin beroperasi dan memiliki setidaknya satu apoteker yang bertanggung jawab sebelum mengedarkan obat. Obat yang diedarkan oleh apotek juga bukanlah obat sembarangan. Obat yang masuk ke apotek di cek secara berkala dan rutin.

Apoteker atau staff di apotek memiliki tanggung jawab dalam pengadaan obat di apotek. Mulai dari merencanakan atau mendata obat apa saja yang perlu untuk di restock. Setelah merencanakan dan mendata dengan detail, kemudian data tersebut diberikan pada distributor atau sub-distributor untuk disiapkan pengirimannya. Setelah barang datang, akan dilakukan pengecekan secara menyeluruh mulai dari jumlah barang, jenis barang, kode barang, tanggal kadaluarsa, serta banyak lagi. Setelah dipastikan sesuai, staff apotek akan menata sedemikian rupa dan meletakkan sisanya digundang penyimpanan yang sesuai dengan masing masing barang. Hal ini dilakukan setiap harinya terutama untuk apotek yang buka 24 jam

Selain bertanggung jawab dalam pengadaan, staff apotek dan apoteker bertanggung jawab dalam pelayanan. Pelayanan di apotek ini dibagi menjadi dua. Pertama adalah pelayanan bebas atau sering disebut swamedikasi. Swamedikasi adalah upaya mandiri pasien untuk menyembuhkan diri dengan obat tanpa resep dokter. Ketika swamedikasi akan dilakukan assessment terlebih dahulu. Meliputi Kebutuhan obatnya itu apa, usianya berapa, untuk siapa, sakitnya apa, gejalanya apa, sudah berapa lama, dan obat apa yang sebelumnya sudah diberikan. Setelah memberikan beberapa pertanyaan tersebut, apoteker atau staff apotek akan memberikan rekomendasi obat untuk pasien serta informasi penggunaannya.

Yang kedua adalah pelayanan resep. Apoteker akan melayani pasien sesuai dengan resep yang sudah diberikan dokter. Jika ada stok obat yang kosong, apoteker atau staff apotek akan memberikan rekomendasi obat pengganti dengan komposisi dan dosis yang sama. Namun dalam penggantian obat ini, harus ada persetujuan pasien atau dan dokter. Jika sudah disetujui maka akan dikerjakan sesuai dengan resepnya kemudian akan diberikan informasi mengenai penggunaan obat tersebut. 

Ketika membeli atau menjual obat, tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada peraturan peraturan yang mengikat dalam jual beli obat. Terutama obat keras dan obat bebas terbatas. Tidak seluruh tempat bisa menjual obat, hanya apotek apotek yang sudah memiliki izin yang bisa menjual obat-obatan. Maka, ketika membeli obat haruslah ditempat atau apotek yang sudah terpercaya.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun