Mohon tunggu...
Salwa Ayu Rofiah
Salwa Ayu Rofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nadila Elok Awaliyah: Pengalaman Saya Sebagai PR Officer

10 Desember 2022   12:38 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

The Public Relations Society of Amerika (PRSA) menyebutkan bahwa humas adalah organisasi untuk memperoleh kerja sama dari sekelompok orang. Humas membantu organisasi dan publik (masyarakat) untuk saling beradaptasi secara menguntungkan. Humas juga membantu organisasi untuk berinteraksi serta berkomunikasi secara efektif dengan publiknya.

Rumah sakit salah satunya, tempat dimana masyarakat melakukan berbagai pengobatan ini tak lepas dari pentingnya campur tangan humas. Tidak hanya sekedar melayani proses kesehatan, humas juga berperan dalam mengelola pemakai kesehatan menjadi pelanggan kesehatan yang akan memberikan loyalitas tinggi untuk tidak berpaling ke lembaga lain. Rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan bagi masyarakat. Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa maka rumah sakit haruslah mencerminkan citra positif di benak publiknya. Rumah sakit saat ini berlomba-lomba dalam hal merebut perhatian publik, maka dari inilah keberadaan praktisi public relations menjadi sangat penting.

            Nadila Elok Awaliyah merupakan salah satu pegawai Rumah Sakit Siaga Al-Munawwarah Ramania, tepatnya di kota Samarinda. Setelah lebih dari 3 tahun berprofesi sebagai humas, Ia membagikan pengalamannya yang sangat menarik. Wanita kelahiran 23 Mei 1994 ini mengungkapkan bahwa tugasnya mulai dari bertanggung jawab atas pelayanan seluruh pasien, karyawan, hingga penyampaian masalah internal kepada pemimpin rumah sakit.

            "Humas itu ujung tombak perusahaan, selain harus tahu tentang hak pasien dan landasan hukum pasien, kami juga mengatasi berbagai masalah internal dan legalitas rumah sakit" ucap alumni Universitas Mulawarman ini. Pasien yang datang ke rumah sakit membutuhkan perhatian, pelayanan, dan respon cepat. Ketika petugas Humas rumah sakit tidak menanggapinya dengan pendekatan yang sesuai, tentu memunculkan konflik yang tidak diinginkan. Ia juga harus mencari jalan tengah tanpa berpihak pada karyawan rumah sakit ataupun pasien, untuk menjaga citra positif rumah sakit. Dalam penerapannya sendiri, Humas mengadakan penilaian rumah sakit dan penilaian kinerja karyawan setiap satu bulan. Untuk penilaian karyawan dilakukan dengan parameter absensi serta mutu layanan. Sedangkan untuk penilaian rumah sakit, disediakan angket atau melalui kanal Mobile JKN untuk pengaduan layanan. Dari dua penilaian tersebut, akan dianalisis oleh Humas keluhan dan saran apa saja yang muncul lalu di evaluasi sebaik mungkin.

            Tidak hanya penghubung antar masyarakat dengan rumah sakit, humas juga bertanggung jawab terhadap pemasaran. Disinilah tantangannya, tidak seperti perusahaan lain yang konsumennya cenderung diartikan sebagai barang dan jasa, maka di rumah sakit pengguna jasanya adalah pasien yang ingin melakukan pengobatan. Pada pelaksanaannya, perempuan yang kerap disapa Elok ini tentunya memanfaatkan media digital seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Hal ini lumrah dilakukan karena peran seorang humas adalah menyalurkan informasi yang salah satunya melalui media massa. Ia membagikan jadwal praktik dokter untuk memudahkan masyarakat ketika ingin berkonsultasi dengan masing-masing dokter. Selain itu, Elok juga kerap menggunggah informasi terkait kesehatan seperti jam piket organ tubuh, penyakit hepatitis akut, rematik sendi, serta teknik pernapasan. Ia melakukan itu selain sebagai edukasi terhadap publik, juga untuk membentuk branding media sosial yang baik.

            Untuk menarik minat publik, wanita yang juga sempat bekerja di perusahaan travel ini membuat berbagai paket kesehatan seperti, diskon 17% dalam rangka promo kemerdekaan dengan pemeriksaan laboratorium dan rapid antigen. Selain itu ada juga paket skrining Covid-19 yang terbagi menjadi paket single, paket double, dan paket triple. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, humas RS juga mengunggah lowongan pekerjaan  untuk masyarakat yang ingin bekerja di rumah sakit. Lowongan yang diunggah pada Instagram @rssams.id ini sekaligus dilengkapi dengan persyaratan administrasi dan kualifikasi yang dibutuhkan.

            Wanita yang aktif mengikuti organisasi semasa kuliah ini mengungkapkan berbagai kompetensi yang diperlukan sebagai seorang Humas. Pertama adalah public speaking, bak corong informasi terhadap masyarakat, Humas diharuskan piawai dalam mengkomunikasikan berbagai hal. Sesuai dengan fungsinya yang memberikan penerangan kepada masyarakat, perlu pemeliharaan hubungan dengan publik melalui kompetensi public speaking yang baik. Kedua adalah negosiasi, dapat diambil contoh ketika pandemi Covid-19 berlangsung, banyak ruangan di rumah sakit yang penuh namun pasien selalu berdatangan. Ditengah para keluarga pasien yang mendesak disediakannya kamar, Humas harus menghubungi rumah sakit lain untuk dirujuk. Pada saat yang sama juga Humas harus menjelaskan kepada keluarga pasien untuk menerima pasien dirujuk.

Ketiga adalah Interaksi, dimana Humas diwajibkan mampu menjaga interaksi yang baik dengan internal maupun eksternal. Tidak hanya itu, untuk menjadi komunikator yang baik maka seorang humas harus proaktif dalam menjembatani berbagai kepentingan, dan menampung aspirasi karyawan maupun publik."Kita juga harus kuat dan ulet kalau mau bertahan di dunia humas." tuturnya. Hal ini juga menjadi suatu tantangan karena perlu menjaga iklim lembaga terus kondusif dan dinamis. Salah satunya dengan memanfaatkan hari jadi rumah sakit pada 1 Desember 2022, Humas membentuk berbagai kegiatan seperti penyuluhan, senam kebugaran, serta bakti sosial agar bermanfaat untuk para masyarakat. Dicanangkan juga berbagai kegiatan untuk para karyawan seperti lomba karaoke, menghias kue, dan vlog edukasi.

            Dalam pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan khalayak ramai, tentu Elok mengalami berbagai kendala seperti tekanan. Namun dibalik itu semua, benefit yang didapatkan dari pekerjaannya juga sangat banyak. Bertemu dan menghadapi orang banyak salah satunya, Ia jadi memiliki berbagai informasi baru dan sudut pandang baru. Tidak hanya itu, dalam prosesnya juga menghasilkan nilai-nilai dan pelajaran yang berharga. Ia juga berpesan bagi orang-orang yang ingin terjun ke dunia humas untuk selalu mengembangkan potensi di dalam diri, serta meningkatkan keahlian di berbagai bidang, tidak terkecuali di bidang teknologi yang akan menjadi teman baik ketika bekerja.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun