Mohon tunggu...
Salwa SalsabilaPutri
Salwa SalsabilaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Akuntansi

Saya seorang mahasiswa S1 Akuntansi, terkadang saya suka menulis untuk menuangkan apa yang sedang saya pikirkan. Menulis merupakan salah satu hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Hubungan Sikap Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Sebuah Organisasi

9 Juni 2023   19:02 Diperbarui: 9 Juni 2023   19:04 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/bisnis-orang-bisnis-kesuksesan-1989126/

Sikap kerja karyawan dengan kepuasan kerja merupakan dua hal yang saling berhubungan, khusunya dalam suatu organisasi. Hubungan antara sikap dan kepuasan kerja ini, merupakan hal yang sangat di perhatikan dalam manajemen sumber daya manusia, agar seluruh kinerja anggota di dalam organisasi tersebut semakin optimal. 

Apa Itu Sikap Kerja ?

Menurut Robbins dan Judge (2007: 92) dalam makna lain sikap (attitude) adalah pernyataan evaluative baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa.

Sikap kerja adalah cara seorang individu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam suatu pekerjaan atau organisasi. Sikap kerja yang baik ditandai oleh komitmen yang tinggi, rasa tanggung jawab yang kuat, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan kerja lainnya.

Sikap kerja yang baik juga ditandai oleh motivasi di dalam dirinya yang tinggi untuk belajar, mengeksplore dan juga berkembang, serta kemampuan untuk mengatasi tekanan dan mengatasi masalah yang dihadapi, baik dari dalam maupun luar organisasi. Seseorang dengan sikap kerja yang baik juga akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya dan mencapai tujuan organisasi.

Sikap kerja yang buruk ditandai oleh kurangnya komitmen, rasa tanggung jawab yang rendah, serta kesulitan untuk bekerja sama dengan rekan kerja lainnya. Seseorang dengan sikap kerja yang buruk juga cenderung kurang memiliki motivasi yang tinggi di dalam dirinya untuk belajar, mengeksplore dan berkembang, serta kesulitan dalam mengatasi tekanan dan masalah yang dihadapi.

Ada tiga komponen dari sikap, yaitu cognitive component (komponen kognitif), affective component (komponen afektif), dan behavioral component (komponen perilaku).

  • Kognitif (cognitive).
    Merupakan aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia, berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu. (segmen opini atau keyakinan dari sikap)
  • Afektif (affective)
    Merupakan aspek emosional dari faktor sosio psikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya, aspek ini menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. (segmen emosional atau perasaan dari sikap)
  • Konatif (conative)
    Komponen aspek vohsional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997). (niat untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu).

Ketiga komponen tersebut pastinya saling berkaitan anatara satu sama lain. Secara khusus, dalam banyak cara antara kesadaran dan perasaan tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh, seorang karyawan tidak mendapatkan promosi dari atasannya padahal menurutnya ia pantas mendapatkan promosi tersebut, tetapi yang malah yang mendapat promosi tersebut adalah rekan kerjanya. Sikap karyawan tersebut terhadap atasannya dapat diilustrasikan sebagai berikut :
opini, (karyawan tersebut berpikir ia pantas mendapat promosi itu), perasaan (karyawan tersebut tidak menyukai pengawasnya, karena menurutnya seharusnya ia yang mendapatkan promosi tersebut), dan perilaku (karyawan tersebut mencari pekerjaan lain). Jadi, opini / kesadaran menimbulkan perasaan yang kemudian menghasilkan perilaku ,dan pada kenyataannya komponen-komponen ini berkaitan dan sulit untuk dipisahkan.

Apa itu Kepuasan Kerja ?

Handoko (2001) dalam Parwanto & Wahyudin (2011) mengatakan bahwa: "Kepuasan kerja sebagai respon emosional menunjukkan perasaan yang menyenangkan berkaitan dengan pandangan karyawan terhadap pekerjaannya". Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tertinggi menunjukan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun