Pada era globalisasi yang kian canggih, tepatnya pada era transformasi teknologi 5.0 memaksa kita untuk dapat lebih melek terhadap perencanaan keuangan dan investasi guna dapat mewujudkan dan meningkatkan ekonomi yang berkelanjutan dari berbagai generasi, termasuk generasi Z. Generasi Z adalah individu-individu yang dilahirkan pada tahun 1997-2012 dengan karakteristik melek teknologi, hidup berdampingan dengan sosial media, ekspresif, dan multitasking. Oleh karena itu, tak heran mengapa gen Z dapat begitu cepat terkoneksi dengan akses informasi dan teknologi dari berbagai hal, termasuk perihal keuangan.
Gen Z seringkali dijuluki sebagai generasi yang boros dan konsumtif, dimana Gen Z memiliki beberapa karakteristik ekonomi yang unik, seperti biaya pendidikan yang cenderung tinggi, biaya properti rumah yang tinggi, biaya kebutuhan yang kian tinggi yang dimana tidak berbanding lurus dengan pencapaian kerja yang didapat. Oleh karena itu, investasi dan perencanaan keuangan menjadi hal yang begitu penting untuk dibahas. Investasi dan perencanaan keuangan menjadi solusi yang tepat dalam membantu meringankan masalah-masalah terkait keuangan dan menghadapi situasi perubahan yang tidak menguntungkan dalam hidup. Selain itu, investasi dan perencanaan keuangan yang baik juga dapat membantu Gen Z dalam mencapai tujuan yang diinginkan terkait capaian tujuan keuangan mereka. Dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik seperti dalam bentuk investasi, Gen Z dapat dengan mudah mengoptimalkan keuangan dan mengalokasikan sumber daya ke dalam bidang yang cukup penting bagi hidup mereka.
Pemahaman akan perencanaan dan pengelolaan keuangan sudah mulai meningkat pada Gen Z dengan didukung minat dan bakat generasi ini dalam investasi. Meski seringkali dijuluki sebagai generasi boros dan konsumtif, nyatanya generasi ini memiliki tren yang baik dalam hal berinvestasi. Menurut laporan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), 61,76% Gen Z menerapkan pengelolaan keuangan dengan berinvestasi berupa saham, reksadana, obligasi, emas, dan produk investasi lainnya (Onasie, 2022).
Investasi saat ini bukan hanya identik akan pengusaha besar ataupun masyarakat kalangan atas, namun lebih jauh dari itu berbagai generasi kini sudah melek terhadap investasi dikarenakan meningkatnya kesadaran dalam hal pengelolaan dan perencanaan keuangan. Berdasarkan data KSEI di akhir tahun 2022, jumlah single investor identification (SID) telah mencapai 4.002.289 dengan 99,79 % adalah investor individu lokal. Investor saham di dominasi oleh investor dibawah usia 40 tahun yaitu Gen Z dan milenial sebesar 81,64% dengan nilai aset sebesar 144,07 Triliun (KSEI, 2022). Lewat data yang dipaparkan, dominasi Gen Z dan milenial menjadi sebuah keuntungan dan peluang dalam pengoptimalisasian #UangKita di tengah bonus demografi yang melanda Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan hal tersebut dapat menjadi suatu percepatan dalam mencapai tujuan-tujuan bangsa ini dalam menuju Indonesia emas tahun 2045.
Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal dengan cara membeli saham, obligasi, emas, dan produk investasi lainnya untuk memperoleh keuntungan agar menambah nilai uang yang ditanamkan (K. A. Arum, 2022). Investasi sendiri merupakan suatu bentuk inovasi keuangan dalam bentuk penanaman modal guna mengoptimalkan perencanaan keuangan dalam jangka panjang yang dapat digunakan sebagai bekal menghadapi masa depan.
Selain dapat menjadi sebuah bekal masa depan, investasi juga dapat membantu kita dalam mengelola keuangan dengan baik, terlebih di era gempuran perilaku konsumtif. Dengan berinvestasi, seseorang dapat mengoptimalkan dalam merancang pengeluaran sehingga tercipta asas kebermanfaatan atas barang yang dibelanjakan dan perilaku selektif atas barang yang benar-benar menjadi prioritas atau kebutuhan.
Gen Z tak hanya berkontribusi aktif dalam hal investasi dan perencanaan keuangan, Gen Z kini juga turut aktif dalam berbagai komunitas yang berbau perencanaan keuangan, salah satunya bergabung pada Komunita. Komunita adalah sebuah wadah kolaborasi antara Kementerian Keuangan dengan generasi muda, termasuk Gen Z. Dimana, didalamnya berisi generasi-generasi produktif yang memahami kebijakan pengelolaan #UangKita serta berperan sebagai agent of change dalam membawa pergerakan menuju Indonesia emas 2045. Tercatat terdapat 1000 lebih individu yang bergabung dalam Komunita di berbagai regional atau wilayah yang dimana di dominasi oleh Gen Z. Hal ini merupakan langkah awal yang baik dalam mengoptimalkan dan meningkatkan kepedulian terhadap #UangKita bagi generasi Z guna mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.
Untuk dapat mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan, kita perlu mempertahankan tren positif Gen Z dalam berinvestasi, dimana diperlukan beberapa tips dan strategi yang dapat digunakan guna menjaga kekonsistenan dan meningkatkan tren tersebut, diantaranya yaitu:
1. Memperluas akses literasi keuangan digital untuk Gen Z
Gen Z dapat memperluas cakrawala atau pengetahuannya terkait keuangan digital, mulai dari pemahaman akan pasar modal, arus naik turunnya saham, dan lain sebagainya yang dapat menunjang pemahaman lebih terkait investasi.
2. Meningkatkan skill atau kemampuan baru yang dapat menghasilkan uang
