Â
Pendahuluan
Kasus cuci darah atau hemodialisis (HD) di kalangan usia muda telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini tidak hanya terbatas pada remaja dan orang dewasa, tetapi juga anak-anak di bawah 18 tahun. Penyakit ginjal akut dan kronis, yang menyebabkan kebutuhan cuci darah, semakin umum di kalangan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang. Dalam esai ini, Kita akan mempelajari lebih lanjut tentang penyebab, konsekuensi, dan metode untuk mencegah meningkatnya jumlah kasus cuci darah di usia muda.
Peningkatan kasus cuci darah di usia muda
Data dan Statistik Terbaru: Menurut National Kidney Foundation (NKF) dan International Society of Nephrology (ISN), prevalensi penyakit ginjal kronis (PGK) pada usia muda telah meningkat. Menurut laporan Kidney International, kasus PGK pada anak-anak dan remaja telah meningkat sekitar 20% dalam dua puluh tahun terakhir di berbagai negara, termasuk negara-negara berkembang. Misalnya, dari tahun 2000 hingga 2020, ada peningkatan jumlah pasien PGK muda di Indonesia; banyak di antara mereka yang memerlukan terapi cuci darah (Kementerian Kesehatan RI, 2021).
Penyebab Meningkatnya Kasus Cuci Darah di Usia Muda
Perubahan Gaya Hidup
- Perubahan gaya hidup modern, seperti konsumsi makanan yang berlebihan, terutama makanan manis dan asin, telah menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kasus cuci darah di usia muda. Konsumsi makanan yang tidak seimbang dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan ginjal kronis.
Penyakit Kronis
- Penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi telah menjadi penyebab utama gagal ginjal. Diabetes, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara perlahan-lahan, sementara hipertensi dapat meningkatkan tekanan pada ginjal, menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.
Genetik dan Faktor Lingkungan
- Faktor genetik juga berperan dalam meningkatnya kasus cuci darah di usia muda. Beberapa kondisi ginjal yang disebabkan oleh genetik, seperti penyakit ginjal polikistik, dapat menyebabkan kebutuhan cuci darah seumur hidup.
Kurangnya Pemahaman dan Pencegahan
- Kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal dan kurangnya pencegahan yang efektif juga berkontribusi pada meningkatnya kasus cuci darah di usia muda. Banyak anak-anak dan remaja yang tidak menyadari risiko yang mereka hadapi hingga kondisi mereka sudah parah.