Mohon tunggu...
Salwa Adelia Costangen
Salwa Adelia Costangen Mohon Tunggu... Lainnya - College students

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korean Wave sebagai Alat Diplomasi Korea Selatan?

24 Februari 2019   19:24 Diperbarui: 17 Maret 2020   22:47 3845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang pekonomiannya makmur di kawasan Asia, dengan menduduki peringkat ke 13 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia. 

Korea Selatan juga merupakan salah satu negara dalam kawasan Asia Timur yang kebudayaannya masih kental sampai sekarang, meskipun penyebaran kebudayaan barat terjadi sangat pesat. Tidak hanya mepertahankan dan melestarikan kebudayaannya korea selatan juga memperkenalkan budayanya kepada dunia internasional. 

Tersebar luasnya budaya korea di akhir abad ke-21 sangat dipengaruhi oleh media massa dan kemudian budaya populer ini secara menyeluruh mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat dengan ringan namun terjadi secara berulang sehingga mudah diterima oleh berbagai kalangan. 

Penyebaran ini dikenal dengan nama Hallyu atau Korean Wave. Korean Wave sendiri dijadikan sebagai alat diplomasi soft power untuk mempromosikan kebudayaannya oleh Korea Selatan.

"K-pop dikenal karena faktor kelucuannya yang tinggi, koreografi yang cepat dan kedipan yang menggiurkan, senyum dan reaksi tak terduga, serta lirik yang cenderung bahagia atau kesedihan," tulis Patrick Healy di The New York Times pada tahun 2013.

Gelombang Korea atau yang lebih dikenal dengan istilah Korean Wave atau juga biasa disebut dengan Hallyu merupakan istilah yang begitu akrab di telinga masyarakat internasional. Tidak hanya dikalangan remaja, istilah Korean Wave juga merupakan istilah yang begitu akrab dikalangan ibu-ibu serta anak-anak. 

Hallyu merupakan sebuah istilah yang dikeluarkan oleh Korea Selatan untuk mendeskripsikan tentang kebudayaan Korea Selatan yang berhasil di ekspor ke berbagai negara di dunia.  Kategori budaya populer yang paling umum seperti hiburan, olahraga, berita, politik, mode pakaian, teknologi,sektor pariwisata, dan bahasa sehari-hari yang mempengaruhi sikap individu pada topik tertentu. 

Sebagai negara maju, hal ini semakin membuktikan betapa eksisnya Korea Selatan di berbagai kalangan dalam masyarakat internasional, juga sekaligus memperlihatkan kepada masyarakat internasional serta negara-negara di dunia bahwa diplomasi publik yang digunakan Korea Selatan untuk mencapai kepentingan nasionalnya telah berhasil. 

Terbukti dengan meningkatnya wisatawan mancanegara ke Korea Selatan meningkat dari 647.000 orang menjadi 968.000 orang pada tahun 2004 dikarenakan bayak tempat pariwisata yang dijadikan latar pengambilan gambar dalam film atau pun drama di Korea Selatan.

The Korean Wave is phenomenon sweeping through Southeast Asia, China, and Japan. Intensified by the sudden surge in Korea's national image brought on by the 2002 FIFA World Cup, the Korean Wave started with the raising popularity of Korean pop stars overseas. Most recently it extended to boom in Korea - made TV dramas and movies and others" (Dynamic Korea National Tourism Organization, 2000:17)

Di Indonesia, fenomena Korean Wave melalui K-POP dapat dengan mudah kita jumpai dikalangan remaja dimana hampir ratusan remaja di setiap kota berkumpul membentuk komunitas yang di dalamnya merupakan tempat mereka untuk saling bertukar informasi mengenai kebudayaan Korea Selatan seperti dance cover k-pop, hingga mereka mengadakan acara-acara atau festival yang berbau k-pop. 

Bahkan para bintang k-pop pun mulai banyak datang ke Indonesia untuk menggelar konser, showcase, ataupun meet and greet seperti yang dilakukan oleh Blackpink, BTS, Shinee, dan Twice. Media-media baik online, televisi, radio, dan cetak pun mulai rutin memuat berbagai ulasan mengenai bintang dari negeri gingseng tersebut.

Jadi bisa kita lihat bahwa korean wave bagi Korea Selatan sendiri, merupakan ciri khas tersendiri yang dimiliki oleh Korea Selatan. Diplomasi publik yang merupakan sebuah soft power yang dilakukan oleh Korea Selatan melalui promosi gelombang Korea atau Korean Wave untuk memperkenalkan negaranya kepada dunia serta meningkatkan kekuatan dirinya di kancah internasional telah berhasil. 

Dilihat dari berbagai peningkatan yang telah terjadi di negara tersebut baik di bidang perekonomian maupun pariwisata berkat adanya Korean Wave ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun