Mayoritas masyarakat indonesia mengonsumsi nasi sebagai bahan pokok makanan. Banyak yang menyebutkan bahwa “Masyarakat Indonesia belum kenyang kalau belum makan nasi”. Namun zaman dahulu, ketika masa sulit tanam, beras menjadi makanan yang sulit didapatkan. Banyak orang yang tidak bisa makan nasi terutama bagi masyarakat pedesaan yang kurang mampu. Tanaman yang mudah tumbuh dan mampu menghasilkan panen yang baik pada saat itu adalah jagung. Menurut Badan Pangan Nasional, Indonesia berada di urutan ketiga kategori 5 negara Pengkonsumsi nasi terbesar di Indonesia, juga 1 porsi nasi (100 gram) setara dengan 3 buah jagung (125 gram) yang berukuran sedang. Dengan mengkonsumsi jagung dapat menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Dikarenakan jagung memiliki kandungan glikemik yang rendah. Selain itu, jagung juga dianggap sebagai pelengkap nutrisi dalam tubuh. Menurut HolistiCare nutrisi yang terkandung dalam jagung yaitu karbohidrat, vitamin C, fosfor, magnesium, antioksidan dan beberapa nutrisi lainnya.
Di lain sisi, jagung memiliki banyak olahan makanan yang unik dan bermanfaat. Contohnya ampok, bakwan jagung, jenang jagung, lepet jagung, grontol, jasuke, tinutuan, marning, talam jagung, jagung bose dan masih banyak olahan lainnya. Ampok dapat disebut olahan paling sederhana dari jagung. Proses pembuatannya yang cukup mudah membuat kebanyakan masyarakat mengolah jagung sebagai ampok. Berikut proses pembuatan ampok :
1. Langkah pertama untuk membuat nasi jagung yaitu dengan mencuci bersih beras jagung, setelah itu beras jagung direndam dengan air panas dalam waktu kurang lebih 1 jam.
2. Langkah kedua yaitu mencampurkan beras jagung yang sudah direndam dengan beras putih. Kemudian campuran tersebut dimasak hingga matang selama kurang lebih 30 menit
3. Setelah matang, campurang tersebut siap diangkat dan diaduk, nasi jagung siap dihidangkan
Disebutkan dalam penelitian (Riandani. 2013) menunjukan bahwa kandungan nasi jagung ternyata cocok menjadi makanan pokok alternatif yang dapat dikonsumsi penderita diabetes melitus. Nasi jagung menjadi langkah alternatif untuk mengurangi resiko diabetes melitus dikarenakan kandungan berupa penambahan kedelai sebagai sumber protein, jagung juga disebut sebut mempunyai kandungan karbohidrat lebih rendah daripada beras (Achmad dalam Riyandi, 2013. Diabetes melitus sendiri merupakan penyakit gangguan pada metabolisme secara kronis yang dicirikan dengan kadar gula darah yang semakin tinggi. Sebab itu, nutrisi yang terkandung dalam jagung dapat menurunkan resiko naiknya kadar gula darah dalam tubuh.
Selain itu, Dr. Alvin Saputra meyakini terdapat banyak manfaat mengonsumsi jagung diantaranya yaitu mengurangi resiko timbulnya kanker, mencegah anemia, dangat baik untuk nutrisi janin pada ibu hamil, dan menjadikan kulit kita lebih sehat. Jadi tunggu apalagi, hidup sehat dengan asupan jagung. Demikian penjelasan mengenai inovasi jagung sebagai makanan alternatif pengganti nasi. Walaupun jagung memiliki banyak manfaat, namun tetap harus memperhatikan batas wajar konsumsi.
Penulis : Muhammad Fathi Rizky, Muhammad Dzaki Abiyyu, Salwa Dwi Rahma dan Sabrina Augustinabilla (Kelompok 3)
DAFTAR PUSTAKA
Riandani, Mikha. 2013. Nasi Jagung Instan Berprotein Sebagai Makanan Pokok Alternatif Untuk Penderita Diabetes Melitus. Food Science and Culinary Education Journal. 2(1):10-15
Anindya Kirana, Febi. 2022. Sejarah Nasi Jagung, Makanan Pengganti Nasi pada Zaman Dahulu. Fimela.com. Jakarta Pusat. Online. Diakses pada 14 November 2022.