Mohon tunggu...
Salwa Maknunah
Salwa Maknunah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu dengan jiwa sosial tinggi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahayakah Plastik sebagai Pembungkus Makanan Panas?

31 Mei 2022   16:22 Diperbarui: 31 Mei 2022   16:23 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Sajian Sedap - Grid.ID

Penggunaan plastik, kini sudah semakin marak dalam kehidupan sehari hari. Seperti halnya pada botol air mineral, kabel, pipa paralon, dan mainan anak. Tak hanya itu, saat ini plastik juga digunakan sebagai pembungkus makanan. Tak lain tak dan bukan adalah karena plastik tergolong pembungkus dengan harga yang super terjangkau dengan kepraktisan yang memadai. Padahal tidak semua makanan aman jika dibungkus dengan plastik, seperti halnya pada makanan yang dalam keadaan panas.

Plastik sebagai pembungkus makanan panas, memicu berbagai masalah Kesehatan

Pasalnya, dilansir dari laman Vanguard, ahli ekologi, Nnenna Didigu mengungkapkan bahwa makanan panas yang dibungkus dalam kantong plastik berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini karena makanan tersebut telah terkontaminasi dengan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan kantong plastik, salah satunya adalah molekul BPA (Biphenol A). Molekul BPA yang menyusun plastik, terikat membentuk ikatan ester, yang sangat sensitif terhadap panas. Jadi, saat makanan panas dimasukkan dalam plastik, panas tersebut memutuskan beberapa ikatan dan melepaskan bahan kimia ke dalam makanan. Hal itu terjadi secara terus menerus karena dimaksimalkan oleh suhu yang tinggi. Padahal BPA sangatlah berbahaya karena menyebabkan cacat fisik seperti infertilitas. Selain BPA, terdapat pula phthalates, yang membuat plastik fleksibel, dan juga dapat larut ke dalam makanan saat dipanaskan. Dan ulasan dari ratusan penelitian telah menghubungkan BPA dan ftalat dapat mengakibatkan tingginya resiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Cara menghindari penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan panas

Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas, sangat penting untuk meminimalisir penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Karena dalam plastik terdapat banyak sekali bahan kimia beracun, bukan hanya BPA saja, namun masih banyak yang lainnya. Berikut cara mempraktekkannya di rumah: Hindari membungkus makanan panas dengan plastik. Sebaiknya gunakan wadah kaca, keramik, atau stainless steel untuk wadah makanan dan jangan pula menggunakan plastik, saat memanaskan makanan di microwave. Gunakan kemasan makanan yang dirancang khusus untuk oven microwave.

Penyakit memang tidak ada yang tahu kapan datangnya dan dari arah mana. Tapi jika sedini mungkin kita menjaga aset tubuh, maka tentu nikmat sehat akan kita rasakan di kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun