Mohon tunggu...
Salwa Hawla Chantika
Salwa Hawla Chantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi SV IPB

Hallo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profile kami!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Covid-19 terhadap Masuknya Era Perkembangan Teknologi

30 Juli 2021   14:49 Diperbarui: 30 Juli 2021   16:23 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama kurang lebih dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pandemi Covid-19 ini memberikan banyaknya dampak pada berbagai bidang kehidupan seperti Ekonomi, Kesehatan, dan Pendidikan. Sehingga itu semua telah mengubah aktivitas dan efektivitas kehidupan menjadi serba dalam jaringan (daring). Pada awal Covid-19 hingga kini, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan pembatasan sosial seperti membatasi pertemuan maksimal 30-40 orang, menjaga jarak satu sama lain minimal 1,5 meter, menggunakan masker, dan yang terakhir mencuci tangan memakai sabun guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 yang pertama ditemukan di Wuhan, Tiongkok itu.

Setelah keluarnya peraturan pemerintah tersebut, masyarakat sangat merasakan dampak dari peraturan itu yaitu masuknya era perkembangan teknologi di berbagai bidang. Di dalam bidang pendidikan saat ini mengalami banyak perubahan, terutama dari metode pembelajaran, seperti pembangunan sekolah, atau dari segi jumlah guru perkotaan yang melayani di desa-desa terpencil. Perkembangan teknologi ini dapat membuat proses belajar mengajar lebih efisien. Untuk menimba ilmu kita tidak perlu lagi repot untuk ke toko buku atau perpustakaan untuk mencari buku referensi, karena sudah ada pinjaman buku online yaitu iPusnas. Kemudian kita dapat mengakses berbagai kursus atau pengetahuan untuk mempelajari segala hal seperti mendownload banyak platform belajar yaitu Ruangguru, Zenius, dan lain-lain, bahkan tidak hanya kursus sekolah tetapi yang mencakup dunia pun bisa. Kemudian dalam bidang ekonomi pun sekarang tidak perlu membuka toko untuk berjualan, karena ada pasar online yang sangat mudah untuk diakses melalui handphone. Melihat lawan bicara kita di layar handphone.

Kemudahan-kemudahan tersebut memberikan kita banyak kesempatan untuk berhasil mempelajari segala hal, karena kita hanya perlu memiliki teknologi seperti handphone atau komputer. Melalui teknologi ini, kita juga dapat saling memahami perkembangan dunia bahkan informasi masing-masing Negara, seperti budaya, bahasa, makanan khas negaranya dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, banyak orang menggunakan media sosial untuk berbagi dan tentunya mendapatkan banyak informasi, seperti di Facebook, Twitter, Instagram, blogger, dan lain-lain. Informasi yang didapatkan seperti halnya beasiswa, lowongan kerja atau magang juga sangat banyak dalam situs-situs tertentu, sehingga seseorang tersebut dapat memilih suatu beasiswa di situs tersebut.

Munculnya Tantangan-Tantangan Baru di Era Perkembangan Teknologi

Selain mendapatkan banyaknya peluang, akan ada tantangan-tantangan tersendiri yang dihadapi jika pendidikan saat ini serba digital, karena mayoritas masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah dan rendah. Sehingga, banyak masyarakat yang kesulitan dalam menggunakan teknologi sebagai akses belajar, karena adanya ketidakmampuan ekonomi. Ditambah lagi dengan infrastruktur yang disediakan pemerintah belum merata. Adapun permasalahan yang terjadi antara lain yang pertama kesenjangan akses belajar seperti jika siswa terlalu sering menggunakan handphone ia akan sangat kecanduan, karena yang disediakan bukan hanya informasi tentang ilmu pelajaran tapi juga ada games online, ini dapat menyebabkan siswa menjadi tidak efektif dalam belajar. Oleh karena itu, pembelajaran melalui digital saat ini perlu diawasi oleh berbagai pihak, agar informasi yang didapatkan sesuai dengan tujuannya.

Yang kedua adanya sebagian infrastruktur yang belum tercapai, dan yang terakhir adanya perbedaan keterampilan guru seperti guru kesulitan menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran daring sehingga banyak guru yang hanya memberikan modul materi dan tugas saja tidak dengan pendalaman materinya. Dan hal ini diperburuk dengan gaya belajar siswa yang cenderung lebih mudah bosan dan bermalas-malasan saat belajar dirumah. Pemerintah pun memberlakukan kurikulum darurat. Kurikulum darurat ini sebagai upaya pemulihan kemampuan belajar siswa agar mampu mengejar ketertinggalannya akibat terlalu lama belajar di rumah dan memberikan kesempatan pada guru untuk mempelajari metode pembelajaran dan menerapkan asesmen atau pengelompokan berdasarkan kompetensi siswa berdasarkan level kognitifnya secara daring.

Selanjutnya, pembelajaran terdiferensiasi. Setelah dilakukannya asesmen dan pengelompokan berdasarkan kompetensi siswa, guru perlu menerapkan pembelajaran terdiferensiasi dimana guru harus mendesain pembelajaran sesuai hasil asesmen siswa berdasarkan level kompetensinya. Lalu diadakan pendampingan dan pelatihan guru menggunakan kurikulum darurat untuk memulihkan kemampuan belajar siswa. Dan yang terakhir adalah partisipasi masyarakat guna mempercepat proses memulihkan kemampuan belajar siswa. Semua ini adalah upaya pemerintah dalam menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi, yaitu pengaruh kesenjangan akses belajar, ketidakmerataan infrastruktur, dan yang terakhir adanya perbedaan keterampilan guru. Disisi lain juga perlu ada peraturan dan arahan yang tegas dan jelas disertai dengan solusi konkrit dari pemerintah pusat agar dampak ini dapat dicegah dan diatasi secara serius agar tidak berdampak secara jangka Panjang.

Penulis: Salwa Hawla Chantika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun