Mohon tunggu...
Salvia Kumara
Salvia Kumara Mohon Tunggu... -

Salvia Kumara, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Taukah Anda Adanya Keterbatasan Keyakinan ?

28 April 2014   16:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam materi NLP, keyakinan bisa menjadi pedoman yang positif bagi diri sendiri tetapi juga bisa membatasi dan tidak memberdayakan orang. Sebagai ilustrasi, seorang anak tidak dapat bermain voli karena ia  tidak bisa passing bolanya dengan tepat dan ia berpikir bahwa olahraga voli adalah olahraga tersusah dan tersulit. Dan ia mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia tidak bisa dan tidak mau bermain bola voli lagi. Itulah yang dimaksud keyakinan yang membatasi anak itu untuk melakukan sesuatu. Padahal jika kita mau mencoba dan berlatih, kita pasti bisa.

Maka Pelatih NLP, NLP Trainer, dan Pembicara NLP keyakinannya dalam seminar NLP hanya berguna bukan nilai karena setiap orang berbeda keyakinannya. Salah satu alasan kita tidak bisa menyadari bahwa keyakinan yang positif maupun negatif tidak logis adalah karena pada umumnya self-fulfilling. Artinya jika kita meyakini sesuatu maka kita bertindak sedemikian rupa sehingga keyakinan yang sudah terbentuk valid.

Kehidupan yang tercipta dan dialami ditentukan oleh apa yang diyakini. Sebagai ilustrasi, saat kita yakin tidak bisa melakukan sesuatu, perilaku kita akan mengarah kegagalan karena kita tidak mau bekerja keras. Keyakinan yang ada juga bisa mencegah kita untuk menyamakan bukti yang akan bertentangan dengan keyakinan itu sendiri.

Keterbatasan keyakinan berasal dari orang yang tidak mengetahui bagaimana melakukan sesuatu tetapi jika sudah mempelajari caranya melakukan sesuatu, maka keyakinannya akan berubah spontan. Tetapi jika ia berusaha keras namun masih gagal maka kemungkinan ia kembali pada keyakinan tidak mungkin melakukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun