Dalam materi NLP, kriteria adalah segala sesuatu yang dipandang penting dalam konteks lebih spesifik. Berpikir tentang kriteria penting yang digunakan untuk mengukur bahwa suatu nilai sudah bisa terpenuhi atau belum. Dalam Seminar NLP dijelakan bahwa kriteria-kriteria bisa menjadi alasan utama untuk melakukan sesuatu imbalan nyata atas apa yang Anda lakukan. Sebagai ilustrasi, membeli rumah kriteria banyak orang adalah : lokasi, harga, jumlah kamar, luasnya halaman, lingkungan, kondisi yang perlu diperbaiki, dll.
Hal yang penting adalah mengetahui prosedur pembuktian untuk menyadarkan pada Anda bahwa kriteria Anda sudah dipenuhi. Contoh, Anda biasa dipeluk oleh pasangan Anda. Jika pasangan Anda tidak memeluk Anda maka Anda akan merasa kriteria Anda dilanggar dan tidak dihargai. Agar hubungan menjadi efektif, maka Anda dan pasangan Anda harus saling mengenali dan mengakui perbedaan kriteria dan nilai-nilai kedua pihak. Dalam NLP, hal itu karena kedua pihak bisa memiliki nilai-nilai yang sama, namun juga bisa mempunyai prosedur bukti yang berbeda untuk mengukur apakah nilai-nilai sudah terpenuhi atau belum. Untuk criterial equivalence terhadap “cinta”, ia menyebut “mengetahui apa yang saya pikirkan dan rasakan tanpa perlu ditanya.“ Walau tampaknya biasa-biasa saja, takaran kriteria yang demikian ini bisa menjadi resep bagi perselisihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H