Mohon tunggu...
Salvia Kumara
Salvia Kumara Mohon Tunggu... -

Salvia Kumara, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Kriteria dengan Criterial Equivalence

30 April 2014   16:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam materi NLP, kriteria adalah segala sesuatu yang dipandang penting dalam konteks lebih spesifik. Berpikir tentang kriteria penting yang digunakan untuk mengukur bahwa suatu nilai sudah bisa terpenuhi atau belum. Dalam Seminar NLP dijelakan bahwa kriteria-kriteria bisa menjadi alasan utama untuk melakukan sesuatu imbalan nyata atas apa yang Anda lakukan. Sebagai ilustrasi, membeli rumah kriteria banyak orang adalah : lokasi, harga, jumlah kamar, luasnya halaman, lingkungan, kondisi yang perlu diperbaiki, dll.

Hal yang penting adalah mengetahui prosedur pembuktian untuk menyadarkan pada Anda bahwa kriteria Anda sudah dipenuhi. Contoh, Anda biasa dipeluk oleh pasangan Anda. Jika pasangan Anda tidak memeluk Anda maka Anda akan merasa kriteria Anda dilanggar dan tidak dihargai. Agar hubungan menjadi efektif, maka Anda dan pasangan Anda harus saling mengenali dan mengakui perbedaan kriteria dan nilai-nilai kedua pihak. Dalam NLP, hal itu karena kedua pihak bisa memiliki nilai-nilai yang sama, namun juga bisa mempunyai prosedur bukti yang berbeda untuk mengukur apakah nilai-nilai sudah terpenuhi atau belum. Untuk criterial equivalence terhadap “cinta”, ia menyebut “mengetahui apa yang saya pikirkan dan rasakan tanpa perlu ditanya.“ Walau tampaknya biasa-biasa saja, takaran kriteria yang demikian ini bisa menjadi resep bagi perselisihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun