Trash barrier tradisional bisa dibuat dari jaring bahkan jerigen atau galon yang dirangkai memanjang. Alat tersebut bisa jadi alternatif jika belum mampu untuk menyediakan alat yang lebih mutakhir. Trash barrier yang lebih mutakhir biasanya terbuat dari baja dan aluminium. Bentuknya saat mengapung menyerupai tabung yang dirangkai memanjang. Ada alat yang dibagian bawahnya terdapat jaring besi. Ini berfungsi untuk memberi jalan ikan. Alat ini sangat mudah dipasang dan dioperasikan. Selain itu, alat ini juga dapat bekerja 24 jam non stop untuk menangkap sampah. Untuk menggunakan alat ini, kita harus menentukan lokasi bantaran sungai yang masih terjangkau moda transportasi. Ini penting karena lokasi harus bisa diakses alat transportasi angkutan sampah. Trash barrier sebaiknya dipasang di muara sungai untuk mencegah sampah bocor ke laut.
Sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke daratan dengan diangkut menggunakan perahu atau conveyor. Selanjutnya, sampah bisa dimasukkan ke gerobak atau mobil pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Setelah melakukan proses pembuatan, kelompok 127 – E KKN UPI ini kemudian melakukan pemasangan thrash barrier di sungai sekitar daerah Talang Tembaga yang berlokasi di Desa Karangsong, Indramayu. Lokasi ini dipilih karena melihat daerah tersebut merupakan salah satu titik ramai sampah di daerah Karangsong. Pemasangan thrash barrier di Talang Tembaga dilakukan pada pada hari Rabu (3/8/2022). Alat ini dipasang melintang dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya. Setelah dipasang, alat akan berfungsi otomatis menangkap sampah yang hanyut melewatinya.Harapan dari Kelompok 127 – E KKN Tematik UPI ini agar laut tempat banyaknya masyarakat di Indramayu menggantungkan hidup dan hasil laut yang merupakan komoditas unggulan daerah ini dapat terbebas dari sampah yang mencemari laut, sesuai dengan tema kelompok yaitu Desa Peduli Lingkungan Laut, di harapkan juga warga sekitar lebih peduli mengenai pentingnya menjaga laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H