Mohon tunggu...
Randy saluman
Randy saluman Mohon Tunggu... Lainnya - Nol tidak sama dengan kosong

DIGITAL MAKETING, ANALIS BUSINESS DEVELOVMENT, IT DEVELOPER, ENTERPRENEUR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Negara Maju Enggan Membantu Negara Miskin Berkembang Menjadi Maju?

26 Agustus 2023   15:04 Diperbarui: 26 Agustus 2023   15:08 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polarisasi antara negara maju dan negara berkembang telah menjadi pemandangan umum dalam panggung global. Meskipun terdapat upaya internasional untuk meredam kesenjangan ekonomi dan sosial antara keduanya, tampaknya negara maju cenderung enggan membantu negara miskin berkembang mencapai status kemajuan yang mereka nikmati. Faktor-faktor yang mendorong negara maju untuk menerapkan strategi yang menghambat pertumbuhan negara berkembang adalah kompleks dan sering kali kontroversial. 

Pertama-tama, kepentingan ekonomi menjadi salah satu alasan utama mengapa negara maju tidak selalu mendorong perkembangan negara miskin. Status quo memberikan manfaat ekonomi bagi negara maju melalui akses terhadap sumber daya alam yang murah dan pasar untuk produk mereka. Upaya membantu negara berkembang mencapai kemajuan ekonomi yang signifikan dapat mengancam posisi dominan negara maju dalam rantai pasok global. 

Selanjutnya, faktor politik juga memainkan peran penting dalam penghambatan kemajuan negara berkembang. Beberapa negara maju mungkin melihat negara berkembang sebagai potensi pesaing di panggung politik global. Oleh karena itu, mendorong pertumbuhan mereka bisa dianggap sebagai ancaman terhadap pengaruh dan kepentingan politik negara maju, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penghambatan kerjasama. 

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah dimensi keamanan. Negara maju sering mengaitkan stabilitas dan keamanan global dengan menjaga status quo di negara berkembang. Mereka mungkin khawatir bahwa perubahan drastis dalam struktur sosial dan ekonomi negara berkembang dapat menciptakan ketidakstabilan yang berdampak negatif pada skala global. 

Selain itu, skeptisisme terhadap efektivitas bantuan internasional juga mempengaruhi sikap negara maju terhadap negara berkembang. Beberapa negara maju mungkin meragukan apakah bantuan yang diberikan akan benar-benar mengarah pada perkembangan yang berkelanjutan, dan khawatir bahwa bantuan tersebut dapat disalahgunakan oleh pemerintahan korup. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa proteksionisme juga menjadi faktor penghambat. Negara maju mungkin menerapkan kebijakan proteksionis yang membatasi akses pasar bagi produk-produk dari negara berkembang, bahkan jika mereka memiliki potensi untuk bersaing secara global. Hal ini dapat merugikan upaya negara berkembang dalam meningkatkan ekonomi mereka. 

Selain faktor ekonomi dan politik, aspek budaya juga dapat memainkan peran dalam penghambatan ini. Perbedaan nilai, norma, dan pandangan dunia antara negara maju dan negara berkembang dapat mengakibatkan ketidakcocokan dalam pendekatan mereka terhadap perkembangan. 

Terakhir, penting untuk diingat bahwa situasi ini kompleks, dan tidak semua negara maju memiliki pendekatan yang sama terhadap negara berkembang. Banyak negara maju dan lembaga internasional berupaya keras untuk memfasilitasi perkembangan di seluruh dunia. Namun, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang dalam usaha mereka menuju kemajuan tetap kompleks dan terkadang diperumit oleh berbagai faktor yang melibatkan negara maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun