Mohon tunggu...
SALTAVIA NUA PAMORENDA
SALTAVIA NUA PAMORENDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Public Health Student at Airlangga University

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Kolaborasi dari Berbagai Pihak dalam Pencegahan dan Penanganan Mpox

29 September 2024   20:36 Diperbarui: 29 September 2024   20:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

SALTAVIA NUA PAMORENDA/191241078

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mpox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox yang penularannya dari hewan ke manusia. Istilah cacar monyet ini diganti dengan mpox oleh WHO pada bulan November 2022 karena lebih memberikan kesan yang negatif. Mpox pertama kali ditemukan pada tubuh manusia di Republik Demokratik Kongo. Awal mula dinamakan cacar monyet karena awalnya penyakit ini menyerang sekelompok monyet penelitian. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ternyata mpox dapat menular melalui luka dari orang yang terinfeksi, juga dapat menular melalui barang yang telah terkontaminasi virus monkeypox.

Mpox mulai ramai dibicarakan kembali karena meningkatnya kasus ini di wilayah Afrika. Awalnya gejala dari mpox masih bisa dibilang ringan dan dapat pulih dengan sendirinya, tetapi pada kasus lain ditemukan gejala yang cukup serius apalagi jika menyerang anak-anak, ibu hamil, dan penderita gangguan imun. Pada tahun 2022, adanya kasus anjing peliharaan yang tertular penyakit mpox dari pemiliknya yang terinfeksi mpox. Kasus ini menunjukkan, penularan mpox dapat terjadi melalui berbagai aspek, mulai dari hewan, manusia, benda, sampai lingkungan. Mpox dapat dideteksi melalui air limbah, menurut beberapa penelitian. Meskipun belum terbukti air limbah dapat mendeteksi virus monkeypox, tetapi beberapa negara sudah menerapkan survei lingkungan.

Gejala mpox yang paling sering terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh. Pembengkakan ini yang menentukan seberapa parah penyakit mpox yang telah diderita. Gejala mpox awalnya muncul 5 sampai 21 hari setelah terkena virus. Gejala yang dapat terjadi, yaitu demam, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam kulit. Ruam pada kulit nantinya berkembang menjadi bintik merah, seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, yang akhirnya nanti keropeng dan rontok. Ruam ini biasanya terdapat pada mulut, alat kelamin, dan mata.

Untuk terhindar dari virus mpox dapat dilakukan beberapa langkah pencegahan. Yang pertama, membatasi kontak dengan hewan atau manusia yang telah terpapar mpox dan menghindari hewan yang berisiko menularkan, seperti hewan pengerat, marsupial, dan primata non-manusia. Yang kedua, dapat dilakukan disinfeksi lingkungan yang mungkin saja terkontaminasi mpox. Mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar dan menghindari mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar juga dapat menjadi langkah pencegahan terpapar penyakit mpox. Untuk siapa saja yang kembali dari daerah terjangkit dapat segera melakukan pemeriksaan dan melapor apabila timbul beberapa gejala. Jika didiagnosis terjangkit virus mpox, lakukan isolasi sampai seluruh ruam terkelupas.

 WHO menyatakan mpox sebagai PHEIC. Dari pernyataan WHO ini diperlukan peran dari tenaga kesehatan masyarakat untuk terus memberikan informasi terkait mpox yang di mana penyakit ini masih asing di telinga masyarakat. Masyarakat awam sering kali menganggap semua penyakit cacar itu sama, padahal penyakit cacar memiliki cara penyembuhan yang berbeda-beda, parah atau tidaknya juga berbeda. Selain peran dari tenaga kesehatan masyarakat, perlunya tempat isolasi untuk penderita mpox terutama pada pelabuhan yang menjadi tempat keluar masuknya manusia dan barang dari berbagai daerah. Oleh karena itu, diperlukannya kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat hingga pemerintah, agar pencegahan dan penanganan mpox dapat terlaksana dengan baik.

KATA KUNCI : Cacar, Mpox, Penyakit

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Jakarta. 2024. Kewaspadaan Terhadap Mpox, Langkah-Langkah Pencegahan yang Harus Diketahui. https://dinkes.jakarta.go.id/berita/read/kewaspadaan-terhadap-mpox-langkah-langkah-pencegahan-yang-harus-diketahui [online]. (diakses tanggal 22 September 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun